Selasa 15 Aug 2017 18:58 WIB

Deddy Mizwar: Nama Gubernur Jabar Sudah di Lauh al-Mahfudz

Wagub Jabar Deddy Mizwar menyampaikan pidatonya saat Rapat Koordinasi Pilkada Serentak di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/8).
Foto: Antara/Agus Bebeng
Wagub Jabar Deddy Mizwar menyampaikan pidatonya saat Rapat Koordinasi Pilkada Serentak di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG  -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengaku tak khawatir akan kehilangan dukungan dari partai politik terkait pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023.

"Saya tidak khawatir (kehilangan dukungan). Siapa yang akan jadi Gubernur Jawa Barat nanti sudah ada di lauh al-mahfudz," kata Deddy Mizwar ketika diminta tanggapannya tentang Partai Gerindra yang keberatan dengan pengusungan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu, di Bandung, Selasa.

Ia mengatakan bahwa keputusan PKS mengusung dirinya dan Ahmad Syaikhu di Pilgub Jawa Barat 2018 sudah 99,9 persen.

"Jadi ada 0,01 persen bisa mengubah segalanya. Jadi kita ambil positifnya. Disimak dulu pernyataannya, jadi kemungkinan demikian (99,9 berpasangan dengan Syaikhu). Dalam politik satu plus satu tidak jadi dua. 0,01 bisa mengubah segalanya," kata dia.

"Atau jangan-jangan saya enggak (tidak jadi maju) atau jangan-jangan Pilkada tidak jadi," kata Deddy menambahkan.

Selain itu, ia juga tidak memungkiri bisa jadi Partai Gerindra mencabut dukungan kepadanya di Pilgub Jawa Barat.

"Intinya adalah kita hargai. Tapi keputusan di pihak-pihak ketua DPP. Kita hargai pendapat. Secara duniawi di ketua DPP. Selama belum ada statemen DPP, semua pendapat sah-sah saja, kita tanggapi positif." .

Menurut dia, pernyataan DPP lebih mutlak dan hingga saat ini dirinya terus menjalin komunikasi dengan DPP PKS dan Gerindra termasuk dengan Prabowo Subianto. "Alhamdulillah komunikasi dengan Prabowo baik-baik saja. Tapi bisa saja berubah pikiran setiap perubahan itulah sebuah keniscayaan. Hidup bisa berubah lebih baik dan buruk," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan kekuasaan hanya sarana memperluas lahan amal ibadah. Sehingga ia menjalani proses pengusungan tersebut dengan santai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement