Sabtu 02 Sep 2017 00:07 WIB

Menlu dan Sekjen PBB Bahas Isu Rohingya

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjawab pertanyaan saat di wawancarai oleh Republika di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (25/7)
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjawab pertanyaan saat di wawancarai oleh Republika di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (25/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi terus melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak terkait isu kemanusiaan yang menciderai umat muslim Rohingya di Myanmar. Terakhir, Retno berkoordinasi dengan sekretaris jenderal (Sekjen) Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) malam ini. "Kami melakukan komunikasi sekitar 16 menit untuk membahas Rakhine State, ujar Retno melalui siaran pers, Jumat (1/9).

Sekjen PBB, lanjut Retno, mengapresiasi peran Pemerintah Indonesia dalam setiap komunikasi yang dijalin untuk menyelamatkan Muslim Rohingya. Indonesia pun diharapkan bisa melanjutkan perannya dalam membantu penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine.

Retno menyebut bahwa kejadian yang menimpa umat Muslim Rohingya sangat menyentuh banyak pihak. Termasuk Sekjen PBB, yang prihatin dengan situasi kemanusiaan saat ini. "Kami meminta agar negara manapun menghentikan kekerasan. Proteksi harus diberikan kepada semua umat," ujar Retno.

Pemerintah Indonesia dan Sekjen PBB juga mendukung sikap dan laporan Kofi Annan, serta berharap agar rekomendasi tersebut dapat diimplementasikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement