Ahad 08 Oct 2017 20:08 WIB

Arab Saudi dan Rusia Desak Akhiri Penderitaan Palestina

Rep: Marniati/ Red: Agus Yulianto
Vladimir Putin dan Raja Salman
Foto: AP/ Pavel Golovkin
Vladimir Putin dan Raja Salman

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz mengatakan, bahwa dia dan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menekankan pentingnya mengakhiri penderitaan rakyat Palestina dan mencapai perdamaian yang adil, komprehensif dan permanen untuk Palestina.

Dilansir dari arabnews.com, Sabtu (7/10), selama pertemuan kedua pemimpin ini di Moskow, Raja sepakat untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Teluk dan Timur Tengah.

Dengan adanya krisis yang terjadi saat ini di Yaman dan Suriah, Raja meminta Iran untuk menghentikan kebijakan ekspansionisnya, berkomitmen pada prinsip-prinsip kedekatan yang baik, menghormati norma dan hukum internasional, dan menahan diri untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

Arab Saudi pun ingin mengembangkan hubungan dengan Rusia. Menurut Raja Salman, negaranya sedang melalui fase historis dan fundamental dalam proses pembangunan, yang telah diterjemahkan ke dalam Visi 2030.

"Kami menantikan partisipasi Rusia dan kerjasamanya dalam melaksanakan program visi ini dengan cara melayani kita untuk kepentingan bersama," kata Raja.

Dia menambahkan, upaya negara di bidang minyak telah menghasilkan kesepakatan untuk mengurangi produksi dan mencapai keseimbangan antara kepentingan konsumen dan produsen. Raja menekankan, komitment Arab terhadap stabilitas pasar minyak internasional .

Medvedev memuji pertemuan antara Raja Salman dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam mengembangkan kerja sama bilateral di segala bidang. "Saya hari ini akan memberikan semua arahan yang diperlukan kepada para menteri untuk mewujudkan kesepakatan yang telah dicapai sesegera mungkin," kata Medvedev, yang menyebut Arab Saudi sebagai mitra penting di Timur Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement