Selasa 17 Oct 2017 08:25 WIB

Perayaan Deklarasi Balfour Dikritik

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Esthi Maharani
Arthur John Balfour, mantan perdana menteri Inggris yang juga berperan penting bagi gerakan Zionis.
Arthur John Balfour, mantan perdana menteri Inggris yang juga berperan penting bagi gerakan Zionis.

REPUBLIKA.CO.ID, INGGRIS -- Sebuah universitas Inggris telah menuai kritik karena mengizinkan perayaan Deklarasi Balfour yang diselenggarakan sebuah kelompok pro-Israel. Kegiatan ini dinilai tidak adil bagi masyarakat dan mahasiswa Palestina yang kuliah di sana.

Dilansir dari Aljazirah, Senin (16/10) disebutkan, acara Manchester Balfour 100 akan diadakan di kampus utama Universitas Manchester pada bulan Oktober dan merupakan bagian dari serangkaian acara yang lebih luas untuk menandai ulang tahun deklarasi yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur James Balfour pada tanggal 2 November 1917.

Bagi pendukung Zionis, deklarasi tersebut menandai tonggak utama pertama yang mengarah pada pembentukan Israel pada tahun 1948. Namun, bagi orang-orang Palestina, deklarasi tersebut menyebabkan hilangnya tanah mereka, perpindahan, dan pekerjaan. Keputusan universitas tersebut telah dikecam oleh akademisi dan mahasiswa.

"Melakukan perayaan deklarasi Balfour di kampus sama sekali tidak menghormati mahasiswa asal Palestina. Banyak orang kehilangan rumah, tanah, dan kehidupan mereka" kata Ayham Madi, seorang pelajar Palestina yang belajar di universitas tersebut.

Mahasiswa Cyber Security tersebut mengatakan, seratus tahun kemudian, orang-orang Palestina terus merasakan dampak dari deklarasi tersebut. Dia uga merasa sangat menderita karena universitas telah mengizinkan acara tersebut berlangsung.

"Kakek saya memiliki tanah di Palestina dan diambil darinya tanpa hak untuk melakukannya, ayah saya lahir di sebuah kamp pengungsi dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di sana," tuturnya.

"Saya kehilangan seorang bibi karena kondisi buruk di dalam sebuah kamp pengungsi dan saya memiliki seorang bibi lain yang tinggal di bawah pendudukan dan saya belum pernah melihatnya dalam hidup saya. Semua ini adalah hasil dari deklarasi Balfour." katanya.

Dalam sebuah surat kepada Zionis Inggris terkemuka, Lord Walter Rothschild, Balfour menjanjikan bantuan Inggris dalam menciptakan sebuah rumah nasional di Palestina bagi orang-orang Yahudi.

Juru bicara universitas mengatakan, Universitas mengizinkan beberapa lokasinya untuk digunakan oleh pihak ketiga untuk acara eksternal, asalkan peristiwa tersebut sesuai dengan Kode Praktik Universitas tentang Kebebasan Berbicara.

"Acara (Balfour 100) ini adalah salah satu pemesanan komersial lokasi kami, dan tidak ada hubungannya atau tidak didukung oleh Universitas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement