REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pihak berwenang menemukan sebuah catatan di truk yang digunakan dalam serangan teror New York. Dalam catatan tersebut, tersangka mengklaim melakukan serangan teror atas nama ISIS.
Seperti dilansir dari CNN, Rabu (1/11), petugas kepolisian mengatakan catatan itu tertulis dalam bahasa Inggris. Pria berusia 29 tahun tersebut diketahui menyusuri jalan sepeda di dekat World Trade Center dengan menggunakan truk sebelum menabrakan kendaraannya ke bus sekolah.
Setelah itu, tersangka keluar dari kendaraan sambil mengeluarkan senjata api imitasi. Akibatnya insiden ini delapan orang tewas dan 11 orang mengalami luka-luka.
Tersangka lalu ditembak di perut oleh seorang petugas polisi. Ia lalu dibawa ke rumah sakit untuk operasi. Pelaku diketahui bernama Sayfullo Habibullaevic Saipov. Ia berasal dari negara Asia tengah Uzbekistan dan datang ke Amerika Serikat pada 2010.
Menurut pejabat terkait insiden tersebut sedang diselidiki sebagai terorisme. Komisaris Polisi New York James P. O'Neill mengatakan insiden ini dianggap sebagai tindakan teror karena pengemudi mengatakan sesuatu beberapa saat setelah meninggalkan truk dan metode serangan tersebut sesuai dengan serangan teroris lainnya.
Kendaraan telah digunakan sebagai senjata dalam sejumlah serangan teroris dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dalam insiden mematikan di Nice, Prancis, dan London.
Satuan Tugas Terorisme FBI telah mengambil alih penyelidikan. Saat ini penyidik juga mencari kemungkinan koneksi ke New Jersey. Ini dikarenakan pelaku menyewa truk di New Jersey pada Selasa.
"Ini adalah tindakan teror, dan tindakan teror yang sangat pengecut yang ditujukan pada warga sipil yang tidak berdosa, yang ditujukan untuk orang-orang yang menjalani hidup mereka yang tidak tahu apa yang akan mereka lakukan," kata Wali Kota New York Bill de Blasio.