Kamis 22 Feb 2018 00:43 WIB

Tinggi, Angka Kematian Bayi Perempuan di India

Diskriminasi dimulai bahkan sebelum mereka lahir.

Siswa Sekolah bagi Nenek, Uma Sitaramtupange, 65, menggendong bayi di Desa Fangane, India.
Foto: Danish Siddiqui/Reuters
Siswa Sekolah bagi Nenek, Uma Sitaramtupange, 65, menggendong bayi di Desa Fangane, India.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orangtua cenderung tidak mencari pengobatan untuk bayi perempuan sakit jika dibandingkan dengan anak laki-laki di India, tempat lebih banyak bayi perempuan meninggal dalam bulan pertama kelahiran. Demikian laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk masalah anak (UNICEF).

"Lebih banyak bayi meninggal di India daripada di negara lain, dengan 600.000 kematian tercatat setiap tahun, atau seperempat dari jumlah kematian di dunia," kata laporan UNICEF.

Tingkat kematian bayi perempuan melebihi jumlah kematian bayi laki-laki, kata UNICEF, mengutip data pemerintah India. Lebih banyak anak-anak perempuan juga meninggal dalam kelompok usia di bawah lima tahun, yang mencatat tingkat kematian hampir 65 persen antara 1990 dan 2015.

"Anak-anak perempuan memiliki keuntungan dengan lebih kuat secara biologis, namun sayangnya mereka sangat rentan secara sosial," kata Yasmin Ali Haque, perwakilan UNICEF India, dalam sebuah pernyataan melalui surat elektronik.

"Diskriminasi dimulai bahkan sebelum mereka lahir," tambahnya.

India menawarkan perawatan gratis untuk bayi baru lahir di lebih dari 700 rumah sakit pemerintah yang ditujukan untuk merawat bayi. Tapi hampir 60 persen bayi yang dirawat di fasilitas ini adalah anak laki-laki, menurut data yang dikumpulkan pada tahun 2017 oleh UNICEF.

"Ini menunjukkan hambatan sosial yang dihadapi anak perempuan. Mereka memiliki nilai sosial yang lebih rendah di masyarakat," kata Gagan Gupta, seorang spesialis kesehatan UNICEF.

Orangtua menghindari membawa anak perempuan mereka untuk memperoleh perawatan, karena mereka tidak ingin meninggalkan pekerjaan dan kehilangan upah, atau membayar biaya untuk bepergian ke rumah sakit, Gupta mengatakan kepada Thomson Reuters Foundation.

Banyak orang tua lebih menyukai anak laki-laki di India, karena norma sosial melarang wanita melakukan beberapa ritual keagamaan dan mewarisi properti, meskipun diskriminasi semacam itu ilegal.

Anak perempuan juga sering dipandang sebagai beban, karena keluarga harus membayar mas kawin saat mereka menikah.

Kecenderungan menyukai anak laki-laki mendorong aborsi selektif jenis kelamin, yang telah menyebabkan rasio jenis kelamin tidak seimbang. Diperkirakan 63 juta wanita "hilang" di India.

Pemerintah India telah melakukan kampanye untuk melindungi dan mendidik anak perempuan dan perempuan muda, dan telah meningkatkan dana kesejahteraan untuk orang tua anak perempuan.

Namun, juru kampanye dan ahli kesehatan mengatakan situasinya tidak berubah. "Kami telah melihat bahkan di pusat gizi buruk bahwa lebih banyak anak laki-laki yang dirawat dari pada anak perempuan," kata Narendra Gupta, pakar kesehatan masyarakat di negara bagian barat laut, Rajasthan, yang mencatat tingkat kematian bayi perempuan yang tinggi.

"Anda menemukan lebih banyak anak perempuan yang mengalami malnutrisi di sini daripada anak laki-laki," katanya.

"Secara sosial, anak laki-laki masih lebih disukai daripada anak perempuan," katanya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement