Sabtu 20 Dec 2014 07:47 WIB

Israel Tangkap Tiga Warga Palestina

Ketegangan di sekitar Masjid Al Aqsa
Foto: VOA
Ketegangan di sekitar Masjid Al Aqsa

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Setidaknya tiga warga Palestina, termasuk seorang wanita, Kamis kemarin ditangkap oleh polisi Israel di kompleks Masjid al-Aqsa di Jerusalem, setelah tur provokatif fanatik Yahudi di tempat suci Islam itu.

Latifa Abdel-Latif, Abdal-Afu Zeghair, dan Tamer Shala'ta ditangkap oleh polisi setelah ketiganya berusaha untuk menangkis kunjungan provokatif kelompok ekstremis Yahudi ke dalam kompleks Al-Aqsa.

Sebelum penangkapan, sekitar 30 warga fanatik Yahudi, di bawah pengamanan ketat dari polisi, masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa dan melakukan serangan verbal terhadap jamaah perempuan di dalam kompleks.

Wanita Palestina, Latifa, secara lisan dilecehkan saat protes di luar kompleks Masjid suci itu, melawan perintah Israel menolak sementara masuknya mereka ke dalam masjid.

Wisata harian provokatif oleh pemukim Yahudi ke Masjid Al-Aqsa, tempat paling suci ketiga dalam Islam, adalah salah satu pemicu utama di balik bentrokan berulang kali antara anak-anak muda di Yerusalem dan polisi Israel.

Pada Rabu sebelumnya, seorang pemukim Yahudi secara provokatif mengunjungi kompleks itu, bersama dengan banyak kelompok fanatik lainnya, meneriakkan slogan-slogan anti-Islam dan menghina Nabi Muhammad SAW, suatu tindakan dilarang oleh Islam.

Ratusan warga Palestina, termasuk anak-anak, ditangkap di Jerusalem Timur yang diduduki selama tindakan keras Israel yang ditargetkan pada aktivis Palestina yang terlibat dalam protes terhadap kunjugan warga fanatik Yahudi ke Masjid al-Aqsa.

Menurut kelompok hak asasi tawanan Palestina Addameer, antara Juni sampai September 2014 saja, setidaknya 26 anak diperintahkan untuk berada di bawah tahanan rumah selama periode berkisar antara satu sampai sepekan.

Anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Ahmad Queri, mengutuk serangan Israel dan memperingatkan bahwa eskalasi tersebut terhadap Jerusalem dan Masjid al-Aqsa dapat menyebabkan ledakan dalam status quo dan menarik kota ini menjadi siklus kekerasan, seperti dilansir dari Wava, Sabtu (20/12).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement