Ahad 01 Feb 2015 12:45 WIB

Militer Israel Tewaskan Pemuda Palestina

Pemuda Palestina melarikan diri dari militer Israel di Tepi Barat.
Foto: Reuters
Pemuda Palestina melarikan diri dari militer Israel di Tepi Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Serdadu Israel menembak hingga tewas seorang pemuda Palestina dalam bentrokan dengan puluhan warga Palestina di Kota Nablus di bagian utara Tepi Barat, Sungai Jordan pada Sabtu (31/1).

Menurut beberapa saksi mata, pemuda itu ditembak dan tewas selama bentrokan antara puluhan pemuda Palestina dan satuan militer Israel di Desa Madama. Mereka menyatakan tentara Israel melepaskan tembakan ke pemuda Palestina tersebut setelah mereka melempar botol yang berisi gas ke mobil pemukim Yahudi di bagian selatan kota itu.

Beberapa pejabat medis mengatakan An-Najjar, pemuda yang berusia 19 tahun, meninggal seketika setelah terkena tembakan di tengkuknya. Mereka menambahkan seorang lagi pemuda Palestina cedera. Belum ada komentar dari militer Israel mengenai peristiwa tersebut, tapi An-Najjar adalah orang Palestina kedua yang tewas di Tepi Barat sejak awal Januari.

Pada 20 Januari, pemrotes Badui dan polisi Israel bentrok kembali di Kota Kecil Rahat, Israel Selatan, setelah pemogokan sepanjang hari oleh orang Arab di seluruh Israel. Mereka memprotes kematian dua warga Badui dalam peristiwa yang melibatkan polisi Israel.

Seorang juru bicara polisi Israel menyatakan puluhan pemuda melempar batu dan membakar ban kendaraan di luar kantor polisi di kota kecil itu dan tiga orang yang dicurigai ditangkap.

Orang Arab Israel melanjutkan pemogokan pada Selasa (20/1) di berbagai kota besar dan desa di sepanjang wilayah Galilee Utara sampai ke Gurun Negev di bagian selatan. Mereka memprotes apa yang mereka katakan adalah penggunaan kekuatan secara berlebihan dan membabi-buta oleh polisi terhadap masyarakat mereka.

Pada Kamis (22/1), Sami Al-Jaar, orang Arab Badui yang berusia 20 tahun dari Rahat, ditembak dan meninggal oleh polisi selama bentrokan.

Menurut polisi, Al-Jaar ikut dalam 'kerusuhan' setelah polisi datang untuk melakukan penangkapan yang berkaitan dengan narkotika di kota kecil tersebut. Namun polisi tidak menjelaskan mengapa Al-Jaar, yang tidak bersenjata, ditembak.

Seorang juru bicara polisi mengatakan penyelidikan mengenai kematian Al-Jaar sudah dimulai. Pada Ahad malam (18/1), bentrokan terjadi saat pemakaman Al-Jaar antara pasukan polisi dan orang yang berduka.

Dalam kejadian itu, Sami Zayadna, orang Badui yang berumur 45 tahun, meninggal dan lebih dari selusin orang lagi cedera, satu di antara mereka berada dalam kondisi serius. Juru bicara polisi mengatakan polisi "dilempari batu saat mereka berusaha membubarkan orang yang berkumpul".

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement