Rabu 02 Aug 2017 12:54 WIB

Menlu Turki: Kita Harus Dukung Palestina dengan Aksi Nyata

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.
Foto: Matthias Balk/dpa via AP
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA --- Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mendesak dunia Muslim untuk menunjukkan dukungannya kepada warga palestina dengan mengakui keberadaan negara tersebut. Hal ini disampaikan Cavusoglu dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul.

Menurut Cavusoglu, dukungan yang diperlukan oleh warga Palestina bukan hanya berupa kata-kata saja melainkan harus dengan tindakan nyata.

"Mari mendukung jutaan orang Palestina yang dipaksa tinggal di bawah pendudukan Israel atau melarikan diri ke luar negeri. Kita harus mendukung dengan tindakan kita, bukan dengan kata-kata belaka," ujar Mevlut Cavusoglu seperti dilansir Anadolu, Selasa (1/8).

Dalam pertemuan ini, ia mengajak semua pihak untuk segera melakukan tindakan nyata untuk menghentikan ketidakadilan yang terjadi dan mengakui negara Palestina. Palestina yang merdeka pada 1967 harus segera diakui keberadaannya.

Turki saat ini memegang jabatan sebagai presiden OKI. Tak lupa, Cavusoglu menyampaikan kembali dukungan Turki untuk proses perdamaian atara Palestina dan Israel melalui kerangka solusi perdamaian dua negara. "Kami semua mendukung upaya menghidupkan kembali proses perdamaian. Tapi tidak akan ada kedamaian abadi tanpa hukum dan keadilan," katanya menambahkan.

Diplomat terkemuka Turki ini juga meminta umat Islam untuk bersatu melindungi masjid Al-Aqsha dan rakyat Palestina. "Kita harus bertindak lebih untuk melindungi Masjid Al-Aqsha dan warga Palestina. Kita harus melanjutkan perjuangan secara lebih efektif di platform internasional," katanya.

Baca juga,  Polisi Israel Tembak Imam Masjid Al-Aqsha Usai Shalat.

Cavusoglu juga menyambut baik langkah-langkah Israel yang mengangkat detektor logam yang dipasang di sekitar kompleks masjid Al-Aqsha.Ia berharap Israel menyadari secara penuh tentang status masjid Al-Aqsha bagi umat Islam sehingga hal serupa tidak terulang kembali

Sementara itu, Sekretaris Jenderal OKI Yousef Al-Othaimeen mengatakan, pelanggaran Israel yang terus berlanjut di Yerusalem Timur menempatkan tanggung jawab di pundak negara-negara anggota OKI. Menurutnya, rakyat Palestina harus diberi perlindungan internasional yang diperlukan.

"Pertemuan ini sangat penting untuk koordinasi antara negara-negara anggota OKI, dalam perjuangannya melawan rencana Israel untuk merebut Al-Aqsha," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement