Kamis 07 Dec 2017 19:27 WIB

Fatah dan Hamas Percepat Penyerahan Kendali Gaza

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
 Warga Palestina di Gaza City, Kamis (12/10), menyambut gembira kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah.
Foto: AP/Khalil Hamra
Warga Palestina di Gaza City, Kamis (12/10), menyambut gembira kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Delegasi Fatah yang dipimpin Menteri Luar Negeri Palestina Rami Hamdallah tiba di Gaza, Kamis (7/12). Kedatangannya untuk mempercepat proses penyerahan kontrol Gaza kepada Otoritas Palestina.

Hamdallah msngatakan, penyerahan kontrol penuh atas Gaza seharusnya terjadi pada 1 Desember lalu. Namun karena Fatah dan Hamas belum mencapai kesepakatan utuh terkait hal ini, tenggat penyerahan Gaza pun diperpanjang hingga 10 Desember.

Menurutnya, percepatan penyerahan Gaza oleh Hamas kepada Otoritas Palestina penting mengingat munculnya pergolakan akibat diakuinya Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Amerika Serikat (AS). "Tahap bersejarah ini mengharuskan kita semua bersatu dan mempercepat langkah-langkah penyatuan tanah air," ujar Hamdallah.

Situasi di Gaza sendiri saat ini sedang mendidih. Hamas telah menyerukan pemberontakan atau intifada melawan Israel. Hamas pun menuntut Presiden Palestina Mahmoud Abbas agar meninggalkan proses kesepakatan perdamaian antara Palestina dan Israel yang dimediasi AS.

Seruan Hamas ini segera direspons oleh penduduk Palestina di Gaza. Puluhan warga Palestina berkumpul di dua titik pagar perbatasan Gaza dengan Israel. Mereka menyerang tentara perbatasan Israel dengan lemparan batu. Satu warga Gaza dilaporkan terluka akibat tertembak.

Di kota-kota Gaza, ribuan warga Palestina menggelar demonstrasi. Mereka berkumpul dan meneriakkan "Kematian untuk Amerika! Kematian untuk Trump yang bodoh!". Demonstrasi ini pun diwarnai dengan aksi pembakaran ban.

Presiden AS Donald Trump telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu (6/12). Dalam pengumumannya di Gedung Putih, Trump menyebut pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel tak lain merupakan pengakuan terhadap kenyataan.

Abbas Berikrar Yerusalem Timur Ibu Kota Abadi Palestina

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement