Ahad 10 Dec 2017 07:17 WIB

Erdogan Ajari Trump Bagaimana Tugas Seorang Pemimpin

Presiden AS Donald Trump bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik langkah Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.  Erdogan mengatakan, tugas utama seorang pemimpin adalah membangun perdamaian bukan menciptakan konflik.

"Memimpin dunia itu tak mudah. Menjadi kuat tak menjamin kamu memiliki hak itu (mengakui Yerusalem ibu kota Israel)," ujar Erdogan, akhir pekan lalu seperti dikutip Anadolu.

Apa yang dilakukan Trump, kata Erdogan, adalah bertentangan dengan hukum internasional dan fakta di kawasan.

"Keputusan AS tidak disesuai dengan hukum internasionak, rasa kemanuasiaan, keadilan dan fakta di kawasan. Statemen itu merupakan pukulan buat Dewan Keamanan PBB," ujar Erdogan.

"PBB tidak memiliki kredibilitas jika Dewan Tetap Keamanan PBB tidak menghargai," katanya menambahkan.

Keputusan Trump memicu kemarahan di berbagai wilayah di dunia. Bentrokan hebat terjadi di Palestina. Sementara demonstrasi digelar di Turki, Mesir, Yordania, Tunisia, Aljazair, Irak dan negara Muslim lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement