Senin 19 Mar 2018 15:12 WIB

Insiden Penusukan Terjadi di Kompleks Al-Aqsa Yerusalem

Konfrontasi warga Palestina dan Israel terjadi di beberapa tempat di Tepi Barat.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Petugas intel Israel yang menyamar menangkap pemuda Palestina pada aksi unjukrasa di Kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina.
Foto: Mohamad Torokman/Reuters
Petugas intel Israel yang menyamar menangkap pemuda Palestina pada aksi unjukrasa di Kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Satu orang tewas setelah sebuah serangan terjadi di Kota Tua Yerusalem pada Ahad (18/3). Dilansir Aljazirah, Senin (19/3), seorang penjaga keamanan Israel menjadi korban penusukan. Menurut media Israel pelaku penyerangan ditembak mati.

Serangan tersebut terjadi di dekat pintu masuk kompleks Al-Aqsa. Korban dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Sebuah laporan berita di televisi Channel 10 mengatakan pelaku diduga warga negara Turki. Dokumen identitas Turki ditemukan di tubuh pelaku.

Insiden penusukan tersebut terjadi dua hari setelah serangan di Tepi Barat yang diduduki di mana dua tentara Israel terbunuh. Serangan dilakukan dengan menggunakan mobil.

Sopir mobil dilaporkan ditangkap oleh pasukan keamanan Israel. Ia mengalami luka ringan setelah melarikan diri dari tempat kejadian. Akibatnya, tentara Israel menggerebek desa Palestina Bartaa, menangkap saudara laki-laki pelaku penyerangan tersebut. Pasukan Israel juga menghentikan izin kerja setidaknya 100 anggota keluarga pria tersebut sebagai pembalasan atas serangan yang juga melukai dua orang.

Konfrontasi antara orang-orang Palestina dan pasukan pendudukan Israel terjadi di beberapa tempat di Tepi Barat akhir pekan ini. Demonstrasi diadakan untuk memperingati 100 hari deklarasi Presiden AS Donald Trump tentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pengumuman untuk memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Demonstrasi tersebut menyebabkan tiga warga Palestina dan dua tentara Israel mengalami luka-luka. Sedikitnya 27 warga Palestina telah terbunuh sejak keputusan Trump memindahkan kedubes AS ke Yerusalem, tiga bulan lalu. Sebagian besar ditembak dan tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement