Senin 31 Jul 2017 14:40 WIB

Sejarah Hari Ini: Badai Tenggelamkan Kapal Bermuatan Harta Karun

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Kapal tenggelam
Foto:
Nuklir

Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet menandatangani sebuah kesepakatan bersejarah untuk mengurangi sepertiga stok hulu ledak nuklir mereka, pada 31 Juli 1991. Perjanjian Strategic Arms Reduction Treaty atau Start ini ditandatangani di Moskow oleh Presiden AS George W. Bush dan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev.

Pada konferensi pers bersama setelah upacara penandatanganan, Bush mengatakan perjanjian Start adalah langkah maju yang signifikan dalam menghilangkan rasa ketidakpercayaan kedua negara yang telah berlangsung selama setengah abad.

Sementara Gorbachev mengatakan mereka berjanji akan memulai proses pengurangan senjata, namun ditekankan masih ada banyak hal yang harus dilakukan.

Kesepakatan tersebut membutuhkan waktu negoisasi selama lebih dari sembilan tahun. Mereka setuju mengurangi senjata nuklir strategis masing-masing sekitar 35 persen dan Uni Soviet mengurangi stok rudal balistik antarbenua berbasis darat sebesar 50 persen.

Dilansir dari BBC, ini adalah kesepakatan besar pertama antara kedua negara mengenai pengurangan senjata. Sebelumnya mereka menandatangani perjanjian Salt pada 1972 dan 1979, yang membatasi jumlah rudal nuklir jarak jauh.

Meski ada kesepakatan ini, AS dan Uni Soviet masing-masing masih memiliki 9.000 dan 7.000 hulu ledak nuklir. Selain itu juga tidak ada kesepakatan mengenai senjata luar angkasa atau rudal jelajah yang diluncurkan di laut.

Bush dan Gorbachev juga menekankan era baru kerja sama antara kedua belah pihak. Keduanya menghabiskan sebagian besar waktu untuk mendiskusikan upaya Gorbachev untuk mereformasi ekonomi Uni Soviet yang sedang menurun dan bantuan yang mungkin ditawarkan oleh Barat.

Uni Soviet runtuh pada Desember 1991, sebelum perjanjian awal dapat diratifikasi. Setelah masa-masa sulit diplomasi, kesepakatan akhirnya dapat dicapai dengan Federasi Rusia dan tiga bekas negara Uni Soviet tempat senjata nuklir disimpan, yaitu Ukraina, Belarus, dan Kazakhstan.

Perjanjian Start mulai berlaku pada Desember 1994, walaupun target yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut tidak terpenuhi hingga 2001. Pada 1993, perjanjian Start II disepakati untuk mengurangi 3.000-3.500 hulu ledak nuklir dan diratifikasi oleh Kongres AS pada 1996.

Pada 1997, Presiden AS Bill Clinton dan Presiden Rusia Boris Yeltsin memperpanjang batas waktu perjanjian tersebut sampai 2007. Mereka juga memulai negosiasi mengenai perjanjian Start III untuk pengurangan hulu ledak nuklir lebih lanjut.

Akhirnya Start II dan Start III digantikan oleh sebuah perjanjian pengurangan senjata nuklir yang ditandatangani pada 2002, yaitu Strategic Offensive Reductions Treaty. Perjanjian yang lebih dikenal dengan Perjanjian Moskow ini bertujuan untuk mengurangi hulu ledak nuklir dari masing-masing pihak menjadi antara 1.700 dan 2.200 pada 2012.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement