Selasa 17 Apr 2018 19:12 WIB

Letusan Dahsyat Gunung Tambora Terjadi Hari Ini pada 1815

Dampak letusan Gunung Tambora dicatat di seluruh dunia.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nur Aini
Skema radius letusan Gunung Tambora pada 1815 silam.
Foto: Wikimedai Common/Clive Oppenheimer
Skema radius letusan Gunung Tambora pada 1815 silam.

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA -- Letusan dasyat Gunung Tambora, Sumbawa, terjadi pada hari ini tahun 1815. Dampaknya tidak hanya dirasakan orang-orang Indonesia, tetapi juga di belahan bumi lain.

Gunung berapi itu mulai bergemuruh pada 5 April. Letusan tersebut menewaskan hampir 100 ribu orang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Letusan itu adalah yang terbesar yang pernah tercatat. Dampaknya tercatat di seluruh dunia.

Tambora terletak di Pulau Sumbawa, di ujung timur kepulauan Indonesia. Tidak ada tanda-tanda aktivitas gunung berapi di sana selama ribuan tahun sebelum letusan saat itu.

Pada 10 April, yang pertama dari serangkaian letusan pada bulan itu mengirim abu 20 mil ke atmosfer. Abu itu berhasil menutupi pulau hingga ketinggian 1,5 meter.

Lima hari kemudian, Tambora meletus sekali lagi. Kali itu begitu banyak debu yang dikeluarkan sehingga matahari tidak terlihat selama beberapa hari.

Puing-puing panas yang dilemparkan ke lautan di sekitarnya menyebabkan ledakan uap. Puing-puing juga menyebabkan tsunami sedang. Secara keseluruhan, begitu banyak batu dan abu yang dibuang keluar dari Tambora sehingga ketinggian gunung berapi berkurang dari 14 ribu kaki menjadi 9.000 kaki.

Ledakan terdengar ratusan mil jauhnya. Letusan Tambora juga memengaruhi iklim di seluruh dunia. Abu dengan jumlah yang cukup signifikan terlempar ke atmosfer sehingga suhu global berkurang selama tahun-tahun selanjutnya. Letusan itu pun memicu munculnya salju dan embun beku di New England selama musim panas pada Juni dan Juli.

Sebanyak 10 ribu orang tewas karena letusan, yang sebagian besar berada di sekitar Sumbawa. Namun, kemudian, sekitar 80 ribu orang juga tewas pada bulan-bulan berikutnya. Mereka tewas karena kelaparan yang diakibatkan oleh gagal panen akibat dampak dari letusan. Selain itu, wabah penyakit juga muncul, yang menyumbang penyebab bertambahnya korban tewas.

sumber : History
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement