REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Zainab Bangura, utusan PBB untuk Kekerasan Seksual memberikan sejumlah bukti pelecehan seksual yang dilakukan oleh kelompok ISIS ke Dewan Keamanan Nasional PBB.
Ia memberikan bukti itu setelah mengunjungi kawasan konflik pada April lalu. Sayang, DK PBB belum bisa menanggapi laporan tersebut.
Duta Besar Selandia Baru untuk PBB menyatakan keprihatinannya atas kekerasan seksual yang telah dijadikan sebagai taktik dalam perang sipil di Suriah. Namun ia tak menampik jika PBB belum bisa mengambil langkah nyata pada pekan ini. "Kami membutuhkan sejumlah cara membawa persoalan ini," ujarnya kepada MEE.
Tertundanya pembahasan masalah itu tak terlepas dari sikap Rusia yang berkeberatan menggelar pertemuan untuk mendengarkan keterangan Bangura.
Jacqualine Issac, wakil presiden lembaga amal Road of Succes meminta Dewan Keamana Nasional PBB untuk menggelar pertemuan membahas ini kemanusiaan ini.
"Kami juga meminta badan tersebut membuat satuan tuga untuk menolong wanita yang masih ditahan," ujarnya kepada MEE.