REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Lembaga kemanusiaan Amnesty internasional pengawas hak asasi manusia (HAM) melaporkan Iran telah mengeksekusi lebih dari 1.000 orang pada tahun 2015.
"Iran telah mengeksekusi sekitar 700 orang dalam enam bulan pertama tahun 2015. Rata-rata tiga orang setiap hari dan disimpulkan jumlah eksekusi di tahun terakhir mungkin lebih dari 1.000 di akhir tahun,"
menurut laporan tersebut seperti dikutip dari laman Arab News, Jumat (8/1).
Amnesty tersebut melaporkan, jumlah orang yang dieksekusi karena perdagangan narkoba. Tetapi ada juga beberapa dari etnis dan agama minoritas dibunuh karena melawan agama dan korupsi. Jumlah yang dieksekusi Iran pada 2015 meningkat dibandingkan 2014 yang hanya 743 orang.
Wakil direktur Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) Said Boumedouha mengatakan, korban eksekusi Iran untuk semester pertama 2015 melukiskan gambaran menakutkan pelaksanaan mesin negara yang telah direncanakan.
‘’Ini menimbulkan kekhawatiran tambahan di negara seperti Iran di mana pengadilan yang terang-terangan tidak adil,’’ ujarnya.
Di antara mereka dikirim ke tiang gantungan termasuk ulama dan aktivis dari minoritas Sunni termasuk Shahram Ahadi. Adiknya, Bahram Ahmadi, dieksekusi pada tahun 2012 bersama dengan lima ulama Sunni lainnya.
Selain itu, Iran mengeksekusi Rehana Jabbari di Oktober 2014 meskipun ada desakan untuk penangguhan hukuman.Namun, Iran menolak laporan tersebut dan mengklaim hanya mengeksekusi 247 orang pada tahun 2015 dan 289 pada 2014. Perbedaan angka ini, menurut Amnesty adalah bahwa pemerintah Iran menolak untuk mengakui semua eksekusi yang mereka dilakukan.
"Bagaimanapun lebih banyak eksekusi yang dilakukan tetapi tidak diakui dan orang-orang yang dikirim ke tiang gantungan jauh melebihi hitungan resmi," kata website Amnesty. Amnesty lanjut percaya bahwa beberapa ribu orang saat ini menjalani hukuman mati di Iran.
Tingkat eksekusi Cina lebih tinggi dibandingkan Iran. Namun, dalam hal eksekusi per kapita, Iran, dengan populasi sekitar 77 juta, memiliki tingkat eksekusi tertinggi di dunia.