Rabu 26 Dec 2012 20:21 WIB

'AS Senang atas Situasi di Suriah'

Seorang warga Suriah melintas di sebuah mobil yang hancur usai pertempuran antara oposisi dan militer Suriah di kawasan kamp pengungsian Palestina di Yarmuk, Suriah.
Foto: Abbas Kecam Serangan Suriah ke Kamp Pengungsi Palestina, Yarmouk
Seorang warga Suriah melintas di sebuah mobil yang hancur usai pertempuran antara oposisi dan militer Suriah di kawasan kamp pengungsian Palestina di Yarmuk, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD--Anggota partai keagamaan  Pakistan meminta campur tangan asing di Suriah harus dihentikan.

Wakil Sekretaris Jenderal Jamaat-e-Islami Dr Farid Ahmad Paracha mengatakan,  Amerika Serikat dan sekutunya yang memperparah situasi di Suriah.

Ahmad Paracha  menyatakan keprihatinan mendalam atas hilangnya ribuan nyawa manusia yang berharga di negara Arab.

Ia menyerukan kepada negara-negara Muslim untuk maju dan memainkan peran mereka dalam memulihkan perdamaian di Suriah.

Menurut Ahmad Paracha,  AS senang atas situasi di Suriah. "Mereka ingin mengacaukan negara-negara Muslim," katanya, Rabu,(26/12).

Waktu, ujar Ahmad Paracha, hampir habis untuk membawa perdamaian di Suriah. Ia percaya  dialog antar kelompok Suriah adalah satu-satunya solusi untuk perdamaian di negara itu.

Ahmad Paracha menambahkan, suasana kepercayaan harus dibangun agar dialog berhasil.

Menurut Ahmad Paracha,  Iran adalah negara Islam besar dan dapat memainkan peran penting untuk mengatasi krisis di Suriah. AS telah gagal untuk mencapai desain yang jahat di Suriah.

Melihat umat Islam berkelahi satu sama lain, ujar Ahmad Paracha, adalah hobi favorit  Amerika.

Suriah telah mengalami kerusuhan sejak Maret 2011 dengan serangan terorganisir dengan baik geng-geng bersenjata melawan pasukan polisi Suriah dan penjaga perbatasan yang dilaporkan di seluruh negeri.

Ribuan orang, termasuk anggota pasukan keamanan, telah tewas, ketika beberapa aksi protes berubah menjadi bentrokan bersenjata.

Pemerintah menyalahkan penjahat, penyabot dan kelompok teroris bersenjata atas kematian itu, dan menekankan bahwa kerusuhan telah diatur dari luar negeri.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement