Selasa 21 Nov 2017 06:10 WIB

Pemimpin Hizbullah Bantah Kirim Senjata ke Yaman

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah.
Foto: Reuters
Pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya tidak mengirimkan senjata apapun ke Yaman. Dia juga membantah telah menembakan rudal ke Riyadh dari kawasan Yaman.

Nasrallah mengkritik Pemerintah Arab Saudi yang menyebut Hizbullah melakukan terorisme dalam pertemuan Liga Arab darurat beberapa waktu lalu. Dia menyebut konyol tuduhan itu sambil bertanya alasan negara-negara Arab diam tentang apa yang terjadi di Yaman.

"Saya konfirmasi, tidak ada balistik, tidak ada senjata, tidak ada pistol. Kami tidak mengirim senjata ke Yaman, Bahrain, Kuwait atau Irak," kata Nasrallah sepert diwartakan Reuters, Selasa (21/11).

Kendati, Hizbullah tidak menampik telah mengirim senjata ke pasukan Palestina. Nasrallah bahkan mengaku bangga dengan perbuatan tersebut. Sebelumnya, Menteri Luar negeri negara Liga Arab mengadakan pertemuan darurat atas permintaan Arab Saudi. Mereka membahas cara untuk menghadapi Iran dan Hezbollah di wilayah teritoriti mereka.

Saudi kemudian menuduh Hezbollah telah membantu pemberontak Houti di Yaman dengan memberikan mereka rudal balistik. Riyadh telah terjebak dalam perang yang diluncurkannya melawan Houthi sejak 2015 kemarin. "Saya dengan jelas menyangkalnya. Tidak ada orang dari Hizbullah Lebanon yang mengambil bagian dalam tembakan rudal saat ini atau rudal yang ditembakan sebelumnya," kata," Nasrallah.

Sebelumnya, sebuah rudal balistik diluncurkan dari wilayah Yaman pada Sabtu (5/11) waktu setempat. Rudal tersebut diduga menargetkan Bandara Internasional King Khalid dekat Riyadh. Rudal dicegat dan mendarat di lapangan bandara namun tidak menimbulkan kerusakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement