Selasa 20 Mar 2018 15:19 WIB

39 Warga India yang Hilang di Irak Dinyatakan Tewas

Puluhan warga India ini diculik oleh militan ISIS di Irak pada 2014 silam.

Rep: Marniati/ Red: Nidia Zuraya
Bendera India (Ilustrasi).
Foto: IST
Bendera India (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India mengatakan pada Selasa (20/3) bahwa 39 warganya yang diculik oleh militan ISIS di Irak pada 2014 silam telah dinyatakan tewas. Pernyataan ini disampaikan setelah mayat mereka ditemukan.

Menteri Luar Negeri Sushma Swaraj mengatakan kepada parlemen bahwa mayat tersebut ditemukan di sebuah kuburan massal. Tes DNA juga telah dilakukan untuk mengkonfirmasi bahwa mereka adalah pekerja konstruksi yang hilang dari kota Mosul.

"Dengan bukti penuh saya dapat mengatakan 39 orang ini tewas. Pemerintah selama bertahun-tahun mengatakan pihaknya hanya akan menyatakan orang-orang tersebut tewas setelah memiliki bukti penuh," katanya.

Swaraj mengatakan pihak berwenang di Baghdad membantu mengidentifikasi kuburan massal dan dengan bantuan radar yang dalam, mayat yang dikuburkan ditemukan. "Kami menemukan kembali KTP, rambut panjang, kada dan beberapa alas kaki non-Irak," kata Swaraj. Kada adalah gelang yang dikenakan oleh orang-orang Sikh, yang tidak memotong rambut mereka.

Sebagian besar pekerja berasal dari negara bagian utara Punjab. "Tersebar pada berita yang menyayat hati bahwa 39 orang India yang hilang di Irak, sebagian besar dari mereka adalah orang Punjabi, tewas," kata Ketua Menteri Punjab Amarinder Singh di Twitter.

Ia menyampaikan duka cita atas keluarga korban yang menanti kabar tersebut sejak 2014 lalu. Pemerintah telah meyakinkan selama bertahun-tahun bahwa 39 orang tersebut masih hidup. Pemerintah juga berusaha untuk membebaskan mereka.

Para pemimpin oposisi dan keluarga korban mengatakan pemerintah telah memberikan harapan palsu kepada keluarga korban. "Mengapa pemerintah memberikan harapan palsu kepada bangsa itu selama tiga setengah tahun bahwa orang-orang masih hidup? Itu perilaku yang mengecewakan," ujar pemimpin partai Kongres oposisi,Shashi Tharoor.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement