REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Raja Arab Saudi Salman akan menghadiri peluncuran proyek Qiddiya, yang menjadi tujuan bagi hiburan, olahraga, dan kebudayaan baru di kerajaan tersebut, pada Rabu (25/4). Proyek akan dibangun di daerah Al-Giddiya, sekitar 40 kilometer arah barat ibu kota, Riyadh.
Upacara peletakan batu pertama akan dihadiri sejumlah pejabat setempat dan antarbangsa serta sejumlah pembuat keputusan, pemodal besar dan perwakilan perusahaan kawasan dan internasional, menandai peluncuran prasarana formal proyek. Tahap pertama akan selesai pada 2022.
Dalam pernyataan kepada Saudi Press Agency (SPA), Dr Fahd bin Abdullah Tounsi, Sekretaris Jenderal Yayasan Dewan Proyek Qiddiya dari Dana Investasi Publik (PIF) mengatakan, peresmian proyek vital tersebut adalah wujud nyata aspirasi kepemimpinan bijaksana kerajaan. Selain itu, sebagai upaya tanpa henti untuk mengembangkan megaproyek, yang akan berkontribusi secara efektif untuk mencapai banyak pengembalian ekonomi langsung dan tidak langsung, dan untuk memajukan pembangunan berkelanjutan guna kepentingan tanah air dan warga negara, sesuai dengan visi kerajaan 2030.
"Sekitar dua pertiga penduduk kerajaan berusia di bawah 35 tahun. Ada kebutuhan besar pada Proyek Qiddiya untuk memberi mereka hiburan. Proyek ini akan menghemat sekitar 30 miliar dolar Amerika, yang akan digunakan untuk mengembangkan ekonomi domestik dan menciptakan peluang kerja untuk pemuda Saudi," ujarnya.
Michael Reininger, Kepala Eksekutif "Qiddiya" mengatakan, sangat senang menjadi kontributor utama untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan investasi kerajaan. "Sarana itu tidak hanya untuk industri hiburan, tetapi juga untuk proyek yang akan mengembangkan kemampuan pemuda Saudi," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
