WINA--Lumpuhnya penerbangan di Eropa menyebabkan ribuan para calon penumpang di benua itu mencari berbagai cara untuk sampai ke tujuan. Bus, kereta dan taksi yang mematok harga tinggi menjadi alternatif bagi mereka yang tak bisa menunggu.
Badan pengawas keselamatan penerbangan Eropa, Eurocontrol, mengumumkan bahwa kemungkinan baru pada Kamis (22/4) penerbangan baru dibuka secara normal. Namun tentunya butuh banyak waktu untuk menerbangkan seluurh penumpang yang telah menumpuk selama satu pekan.
Para calon penumpang pesawat pun menghadapi misi yang mustahil alias mission impossible untuk keluar dari Eropa. Pemandangan yang terlihat di Wina, Austria penumpang-penumpang yang pergi dari bandara dan berusaha menyambung perjalanan dengan transportasi darat.
Mereka bergegas menuju Spanyol, bukan karena negara itu merupakan satu tujuan wisata di Eropa, namun Spanyol adalah satu-satunya negara Eropa yang tidak terdampak akibat abu vulkanik dari Islandia.
Terminal keberangkatan di Bandara Bajaras di Madrid tampak antrian mengular yang panjang. Para penumpang tampak kelelahan dan ingin segera sampai tujuan. "Saya berada di daftar tunggu dan tidak punya tempat menunggu," kata Roberta Marder (73 tahun) asal Oklahoma, AS. Ia berjuang untuk mendapatkan tiket pulang.
Rata-rata penumpang datang ke Madrid dengan cerita perjalanan yang melelahkan. Doug Hahn (36 tahun) dari Portland, Oregon, dan tiga penumpang lainnya menyewa mobil dan menyetir selama 16 jam dari Amsterdam. Mereka merogoh kocek sebesar 600 Euro atau sekitar 808 dolar. Itupun setelah mereka melakukan tawar menawar dar5i harga semula 1.600 Euro. Sampai di Madrid, ia pun masih harus berjuang mencari tiket ke Miami, AS.
Awal pekan ini Spanyol menawarkan Inggris dan negara-negara Eropa lainnya untuk menggunakan bandaranya sebagai persinggahan bagi puluhan ribu penumpang terdampar oleh abu vulkanik.
Dengan kondisi terbang tidak pasti, hanya sebagian kecil dari bandar udara di Eropa yang beroperasi. Eurocontrol mengatakan hanya 8.000 penerbangan dari 28 ribu penerbangan yang dijadwalkan pada awal pekan ini, kebanyakan dari selatan Eropa.
Harga Sewa Meroket
Ditengah musibah yang terjadi, masih ada saja pihak yang berusaha mengambil untung termasuk penyewaan mobil.
Salah satu rental mobil di Jerman mematok harga sebesar 1.000-1.400 Euro untuk sewa mobil satu kali jalan ke Beograd, Serbia. Perusahaan lain meminta 1.850 Euro atau 2.500 dolar untuk sewa mobil dari Brusel ke Madrid.
Di Stockholm, juru bicara perusahaan taksi Swedia Magnus Klintback mengatakan, sekitar 50 klien telah bersedia dibayar harga sampai 34.000 kronor, hampir 5.000 dolar.
Di Bandar Udara Frankfurt, Uwe Witzel juru bicara bandara mengatakan, hampir 500 penumpang, sebagian besar dari mereka dari Afrika atau Asia tanpa visa untuk Uni Eropa, menghabiskan hari ke empat mereka di daerah transit. Witzel mengatakan penumpang yang terdampar diberi makan tiga kali sehari, mandi dan pakaian baru yang diperlukan.
"Kami telah menyiapkan ruang internet, dan sudah menyewa badut untuk menghibur anak-anak dan kami juga telah mengatur sebuah tempat di luar gedung terminal di mana orang bisa untuk mendapatkan udara segar dan sinar matahari," katanya.
Bandara di AUstria mulai melakukan penerbangan sejak awal pekan ini namun sagat terbatas untuk tujuan Eropa. Sementara penerbangan jarak jauh dengan tujuan seperti Bangkok dan beijing masih ditunda.
"Saya masih sabar, tapi mungkin tidak lama lagi," kata turis asal Thaliand Attinchat Apirukkunwong. Dia mengatakan dia berharap untuk penerbangan kembali ke rumah melalui Turkish Airlines penerbangan ke Istanbul.