REPUBLIKA.CO.ID, KINGSTON – Tembak-menembak antara polisi dibantu tentara melawan anggota gangster gembong narkoba Jamaika dua hari ini menewaskan 60 orang. Sumber di sebuah rumah sakit mengatakan korban sebagian besar adalah rakyat sipil. Polisi dan tentara masih terus memburu gembong narkoba, Christopher Dudu Coke.
Bentrokan yang terjadi di ibu kota Jamaika, Kingston, itu mengakibatkan status daerah itu berubah menjadi darurat militer. Tiga truk mengangkut puluhan mayat, salah satunya adalah bayi. Mayat-mayat tersebut dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Ratusan tentara dan polisi terus menyisir kota untuk memburu buronan Amerika itu. Dudu dituduh telah menyelundupkan obat-obat terlarang ke Amerika. Dia diduga bersembunyi di rumah pengikut setianya.
Sementara, perdana menteri Jamaika, Bruce Golding, menyatakan tentara keamanannya bertugas untuk kembali menegakkan hukum yang selama ini diabaikan. Tiga hari setelah pemerintahannya menyatakan negara dalam keadaan darurat militer, bentrokan semakin parah.
“Kami menyesal,” terang Golding. Dia prihatin dengan tewasnya beberapa prajurit dan warga sipil.