REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--British Airways terlibat dalam kontroversi baru hari ini, setelah sebuah majalah in-house mempromosikan sebuah layanan iPhone boarding pass. Secara tak sengaja, foto yang dijadikan sampel adalah tiket atas nama "Osama Bin Laden".
Namun, bukan itu yang menjadi pokok persoalan. Tiket itu termasuk jenis tiket frequent flyer, alias sang penumpang secara reguler melakukan perjalanan udara dengan maskapai ini. Gambar tiket itu terpampang di majalah LHR News, sebuah majalah yang beredar terbatas di Bandara Internasional Heathrow.
Ada dua gambar yang menarik kontroversi. Gambar pertama adalah foto tiket itu di ponsel iPhone dan kedua, gambar seorang petugas check-in tengah tersenyum pada seorang pria yang tertutup pria lainnya.
Selain mengantongi frequent flyer, gambar itu juga menunjukkan detil yang lain; Osama duduk di kursi nomor 7C dan berada di kabin kelas satu. Dalam tiket itu, ia melakukan penerbangan dengan tujuan Washington DC.
Pihak BA buru-buru cuci tangan dengan menyebut gambar itu bisa saja hasil'sabotase' oleh seorang anggota staf tidak puas. Apalagi, saat ini BA tengah perpolemik dengan para awaknya dan menghadapi mogok massal berkepanjangan.
"Sepertinya BA telah disabotase oleh sumber internal," ujar anggota parlemen Patrick Mercer, yang telah bertugas di komite anti-terorisme, kepada The Daily Express.
Meski demikian, ia mengingatkan perlunya mewaspadai implikasi keamanan serius. "Bagaimana mungkin menemukan cara yang begitu gampang untuk mendapatkan boarding pass yang sah lewat sebuah sistem dengan menggunakan ponsel," ujarnya. .
Seorang juru bicara BA mengakui adanya kesalahan yang telah dibuat dalam publikasi internal. "Kami sedang bekerja untuk mengetahui bagaimana ini terjadi. "