Rabu 23 Jun 2010 04:25 WIB

PM Denmark Desak Tentara NATO Bertahan

REPUBLIKA.CO.ID,KOPENHAGEN--Perdana Menteri Denmark Lars Loekke Rasmussen pada Senin menyatakan pasukan NATO di Afghanistan harus "bertahan" dalam menghadapi peningkatan serangan Taliban, kata laporan media."Sekarang adalah waktu kita harus bertahan. Sekarang adalah waktu kita memiliki kesempatan untuk membuat terobosan," kata kantor berita Denmark Ritzau mengutip keterangan Rasmussen setelah pertemuan hari Senin di Afghanistan dengan komandan asal Amerika Serikat pasukan NATO, Jenderal Stanley McChrystal.

Menurut Rasmussen, yang mulai perjalanan kejutan ke Afghanistan pada Minggu, McChrystal memperingatkan bahwa kekerasan "meningkat dalam beberapa bulan mendatang". Persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO dan pasukan Afghanistan terlibat dalam serangan di Kandahar dalam beberapa pekan belakangan, dalam harapan membangun kembali kewenangan Kabul di bagian selatan negara terkoyak perang itu.

Sepuluh tentara NATO tewas di Afghanistan pada Senin akibat serangan pejuang dan kecelakaan helikopter.

Rasmussen, yang membatalkan kunjungan ke Budwan dengan alasan keamanan, setelah pertemuan dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai menyatakan "terlalu dini" menetapkan tanggal penarikan pasukan Denmark. Rasmussen menyatakan berharap Afghanistan pada 2011 secara bertahap mengambil alih kendali atas gerakan keamanan, yang saat ini dilakukan pasukan Denmark, kantor berita itu.

Karzai mengharapkan pasukan Afghanistan memberikan keamanan bagi sebagian besar penduduk dalam tiga tahun mendatang, dan di seluruh negara itu dalam lima tahun, kata Ritzau. Sebagian besar dari 750 tentara Denmark dalam Pasukan Bantuan Keamanan Asiing (ISAF) pimpinan NATO itu ditempatkan di propinsi Helmand dan berada di bawah kepemimpinan Inggris.

Pasukan negara Skandinavia berpenduduk 5,5 juta orang itu menderita tingkat korban tertinggi dari negara mana pun, yang terlibat di Afghanistan, dengan 31 tentara tewas dalam pertempuran, ditambah satu tewas bunuh diri dan datu lagi akibat serangan jantung. Denmark kehilangan wanita tentara pertamanya di Afganistan sesudah Prajurit Sophia Bruun, yang berusia 22 tahun, tewas akibat bom di pinggir jalan di provinsi selatan, Helmand, kata tentara Denmark pada awal Juni.

Bruun tewas di tempat dan dua tentara lain luka ringan sesudah salah satu bom meledak sesaat sesudah tengah hari, menghancurkan kendaraan mereka di dekat pangkalan patroli di Bridzar, sekitar enam kilometer timur laut kota Gereshk, kata pernyataan tentara. Rasmussen dalam pernyataannya mengatakan menyampaikan dukacita kepada keluarga tentara itu, yang kehilangan nyawa dalam memperjuangkan keamanan Denmark dan memberi harapan masa depan lebih baik kepada warga Afghanistan.

Serangan terhadap prajurit Denmark semakin meningkat di Afghanistan selama beberapa pekan belakangan. Banyak di antara tentara dari 43 di negara terkoyak perang itu tewas akibat peledak buatan rumahan IED, yang ditanam pejuang Taliban.

IED, senjata pilihan Taliban, adalah bom kasar, yang diledakkan melalui kendali jauh atau ranjau piring (lempeng tekanan), yang meledak jika alat itu diinjak atau dilindas. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan perlawanan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001, karena menolak menyerahkan pemimpin Al Qaida Osama Bin Ladin, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah negara adidaya itu, yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement