Senin 05 Jul 2010 01:54 WIB

Iran Ungkap Bukti, Pakar Nuklirnya Diculik CIA

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--iran menyerahkan kepada kedutaan besar Swiss "bukti" bahwa pakar nuklirnya diculik agen-agen intelijen Amerika Serikat, kata laman Internet berbahasa Inggris Press TV, Ahad.

"Bukti menyangkut penculikan Shahram Amiri oleh CIA (Badan Intelijen Pusat AS)telah diserahkan kepada kedutaan besar Swiss di Teheran", kata juru bicara kementerian luar negeri Ramin Mehmanaparast dikutip laman internet itu.

Kedutaan besar Swiss mengurus kepentingan-kepentingan AS di Iran karena Washington dan Teheran tidak memiliki hubungan diplomatik. "Kami mengharapkan berdasarkan kewajiban-kewajiban pemerintah AS... pihak berwenang AS akan mengumumkan hasil-hasil penyelidikan mereka menyangkut warga negara Iran ini," kata Mehmanaparast.

Para pejabat Iran telah lama menyatakan bahwa Amiri diculik oleh agen-agen AS dari Arab Saudi tahun lalu.

Pada 29 Juni, televisi Iran menayangkan satu rekaman video seorang pria yang mengaku bernama Amiri dan mengatakan ia berhasil melarikan diri dari kekuasaan agen-agen intelijen AS di Virginia.

"Saya mungkin ditahan kembali setiap saat oleh agen-agen AS... saya tidak bebas dan saya tidak diizinkan menghubungi keluarga saya. Jika terjadi sesuatu dan saya tidak pulang dengan selamat ke rumah, pemerintah AS harus bertanggung jawab atas hal itu," katanya.

"Saya meminta para pejabat Iran dan organisasi-organisasi yang membela hak-hak asasi manusia untuk mendesak pemertintah AS bagi pembebasan saya dan pulang ke negara saya," kata pria itu dan menambahkan ia tidak "mengkhianati" Iran.

Seorang pejabat, Selasa membantah pernyataan-pernyataan di lembaga penyiaran Iran itu. Amiri menghilang Juni 2009 setelah tiba di Arab Saudi untuk umrah. Iran menuduh agen-agen AS menculik dia dengan bantuan badan-badan intelijen Arab Saidi.

Stasiun televisi ABC news di AS, Maret memberitakan Amiri membelot dan bekerja sama dengan CIA. Para pejabat AS membantah pernyataan-pernyataan ini.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement