Selasa 06 Jul 2010 20:39 WIB

Tujuh Kapal Eropa Bergabung Dengan Flotilla

Pasukan Israel saat mencagah salah satu kapal bantuan untuk Gaza diperairan internasional
Foto: reuter/christian science monitor
Pasukan Israel saat mencagah salah satu kapal bantuan untuk Gaza diperairan internasional

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA--European Campaign to Lift Gaza Siege, Senin, mengumumkan bahwa tujuh kapal Eropa akan bergabung dalam Freedom Flotilla kedua untuk mengirim bantuan ke Jalur Gaza guna menerobos blokade Israel.

European Campaign, yang berpusat di Brussels, mengatakan dalam satu pernyataan bahwa puluhan pegiat dari berbagai kewarganegaraan serta kapal mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Freedom Flotilla II, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.

"Freedom Flotilla II akan memberikan kejutan kepada pihak Israel," kata pernyataan tersebut. Ditambahkannya, "Salah satu kejutan itu ialah tujuh kapal Eropa akan bergabung dengan armada bantuan tersebut, yang akan lebih besar daripada flotilla pertama."

European Campaign juga menyatakan kantornya menerima ribuan permohonan dari pegiat dan juru kampanye yang ingin bergabung dan berlayar ke Jalur Gaza "guna menerobos pengepungan Israel".

"Kami telah mengumumkan pendaftaran bagi Freedom Flotilla II tiga pekan lalu, dan sejauh ini sudah ada 9.000 orang yang mendaftarkan diri," demikian isi pernyataan tersebut.

Gaza Freedom Flotilla menjadi terkenal setelah serangan pasukan komando Angkatan Laut Israel 31 Mei terhadap kapal bantuan itu menuju Jalur Gaza, dan sembilan pegiat asing gugur, puluhan lagi cedera sementara kapal bantuan tersebut ditangkap oleh Israel.

Pada Senin, menteri luar negeri Italia, Prancis, Jerman, Spanyol dan Inggris mendesak Israel untuk mengubah kebijakannya terhadap wilayah kantung Palestina Jalur Gaza, Kementerian Luar Negeri Italia mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Kelima menteri itu menekankan perlunya perubahan mendasar kebijakan untuk menghasilkan penyelesaian yang dapat tahan lama bagi situasi di Jalur Gaza, sesuai dengan Resolusi 1860 Dewan Keamanan PBB, kata kementerian tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement