REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING --Bocah laki-laki berusia 13 tahun akan mengunjungi Korea Utara pekan ini dan kemungkinan bertemu pimpinan Korut, Kim Jong Il. Ia datang untuk mempromosikan idenya yakni "hutan perdamaian untuk anak-anak" di zona demiliterisasi.
Jonathan Lee, yang lahir di Korea Selatan dan tinggal di negara bagian Mississippi, dijadwalkan terbang ke Pyongyang pada Kamis (12/8) dari Beijing bersama orang tuanya. Keluarga itu mengatakan para pejabat Korea Utara di Beijing memberi mereka visa pada Rabu malam.
Jonathan berharap dapat bertemu dengan para pejabat Korea Utara dan akan mengusulkan hutan perdamaian anak-anak. "Di mana buah dan pohon chestnut akan ditanam dan di mana anak-anak dapat bermain," tukasnya.
Zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Selatan selama lebih dari setengah abad adalah salah satu daerah yang paling dijaga ketat di dunia. Pasukan tempur siap berjaga di kedua sisi, dan tanah itu penuh dengan ranjau darat dan dicampur dengan kawat berduri.
"Kami tahu ini kedengarannya gila, ide yang radikal tapi patut dicoba" kata ibu Lee, Melissa. Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Utara dan masyarakat internasional telah memberlakukan sanksi ekonomi yang ketat atas program senjata nuklir yang dimiliki Korut.
Dalam waktu kurang dari satu tahun, Korea Utara menahan empat orang Amerika karena masuk secara ilegal dan satu diantaranya masih berada di dalam penjara. Departemen Luar Negeri AS memperingatkan pada situs webnya bahwa warga AS yang mengunjungi Korea Utara akan ditangkap atau diusir dengan alasan perjalanan yang tidak sah atau hanya karena berinteraksi dengan penduduk setempat.
Keluarga Lee mengatakan pada Rabu ini mereka mendapat visa pergi ke Korea Utara sebagai sebuah delegasi "khusus" dan bahwa Duta Besar Korea Utara untuk PBB di New York memberi izin untuk mengunjungi mereka. Namun pihak pemerintah Korut belum memberkan pernyataan apa-apa terkait hal ini. "Ini seharusnya aman, tapi saya agak gugup. Ini kan negara komunis," kata Jonathan.
Laporan kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan Jonathan bertemu mantan Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung tiga tahun yang lalu dan mengusulkan penanaman pohon chestnut di semenanjung Korea dan bahwa ia pergi menemui mantan presiden yang sakit itu lagi tahun lalu. Dalam sebuah surat yang dituliskan Joanathan kepada Kim Jong Il, ia menulis bahwa Kim Dae-jung berbicara dengannya tentang "kebijakan sinar matahari"-nya hidup berdampingan secara damai dengan Utara.