Rabu 22 Sep 2010 07:31 WIB

Cekik Istri Hingga Meninggal, Pria AS Mengaku Tenggak Kafein Berlebihan

kafein
kafein

REPUBLIKA.CO.ID, NEWPORT--Seorang pria yang dituduh mencekik istrinya menyatakan perbuatannya itu akibat konsumsi kafein secara berlebihan. Kafein dari soda, minuman energi, dan pil diet membuat pria itu secara mental jadi sangat tak stabil sehingga tanpa disadarinya ia telah membunuh istrinya, kata pengacara dalam satu proses pengadilan.

Woody Will Smith (33) dijadwalkan menghadapi pengadilan mulai Senin waktu setempat dengan dakwaan pembunuhan Amanda Hornsby-Smith (28) pada Mei 2009. Penasehat hukumnya, Shannon Sexton, mengajukan pemberitahuan ke pengadilan Newport mengenai rencana untuk menyampaikan pendapat bahwa kliennya mengkonsumsi terlalu banyak kafein selama beberapa hari sebelum pembunuhan tersebut.

Menurut dia, zat itu membuat dia lupa diri untuk sejenak --bahkan tak bisa menetapkan keinginan untuk melakukan kejahatan. Sexton tak bersedia menjawab permintaah komentar dari Associated Press mengenai strategi pertahanan. Ia menyatakan, ia akan mengajukan permohonannya ke pengadilan.

Satu strategi hukum yang menyatakan keracunan kafein tidak biasa tapi pernah satu kali berhasil sebelumnya dalam kasus yang melibatkan pria yang dibebaskan pada 2009 dari dakwaan melindas dan melukai dua orang dengan menggunakan mobil di negara bagian Washington. Dr Roland Griffiths, profesor biologi prilaku di Johns Hopkins University, menyatakan di dalam satu studi yang berkaitan bahwa ada diagnosis buat "keracunan kafein", yang meliputi gugup, kegembiraan, insomnia dan ngomong tak putus-putus.

Sementara itu, jaksa penuntut mengatakan ahli mereka sendiri mungkin bersaksi tak ada bukti Smith telah mengkonsumsi pil diet atau minuman energi sebagaimana ia nyatakan sebelum istrinya meninggal. Jaksa Michelle Snodgrass mengatakan Smith diperiksa negatif mengenai zat sejenis amfetamin tak lama setelah pembunuhan tersebut.

Polisi, sebagaimana dilaporkan AAP, mengatakan Smith membunuh istrinya pada 4 Mei 2009, lalu menggunakan alat yang sama untuk mengikat kaki istrinya. Smith kemudian menggunakan bahan lain untuk mengikat kedua tangan istrinya. Jika terbukti melakukan pembunuhan, Smith dapat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Smith mengatakan kepada Dr Robert Noelker, ahli psikologi dari Williamstown yang disewa oleh terdakwa, ia ingat membawa anak-anaknya ke sekolah pada pagi itu. Namun Smith tak ingat banyak lagi yang lain mengenai beberapa jam selanjutnya.

Dalam beberapa pekan setelah 4 Mei 2009, Woody Smith mengatakan kepada Noelker, ia tidak tidur, sebagian karena khawatir istrinya akan membawa kedua anak mereka dan meninggalkan dia. "Selama beberapa jam kemudian kehidupan Smith digambarkan kepada saya seakan-akan dia berada dalam kondisi linglung," tulis Noelker di dalam satu laporan.

Laporan dan catatan kasus menunjukkan selama masa itu, ia minum lima atau enam porsi minuman ringan dan minuman energi per hari, serta mengkonsumsi pil diet; itu semua bertambah jadi lebih dari 400 miligram kafein per hari. "Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders" --yang disiarkan oleh "American Psychiatric Association" yang memperlihatkan kriteria standar bagi klasifikasi gangguan mental-- mendefinisikan kelebihan dosis sebagai lebih dari 300 miligram. Itu berarti sebanyak tiga gelas kopi.

Noelker mengatakan ia memutuskan Smith terbuka terhadap gangguan kejiwaan singkat yang ditimbulkan oleh kekurangan tidur, yang disebabkan oleh konsumsi banyak pil diet dan kafein dalam beberapa pekan sebelum kematian istrinya. Noelker diperkirakan akan dipanggil sebagai saksi yang meringankan.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement