Senin 04 Oct 2010 17:57 WIB

AS Beri Peringatan Kemungkinan Serangan di Eropa

Rep: Ditto Pappilanda/ Red: Endro Yuwanto
terorisme
Foto: cicak.or.id
terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan tentang potensi serangan al-Qaeda ke Eropa. Peringatan tentang serangan yang juga mungkin dilakukan kelompok lain ini diajukan pekan lalu dalam laporan kepada media Eropa.

Peringatan perjalanan (travel warning) oleh Departemen Luar Negeri AS, Ahad (3/10) mengatakan, sasarannya mungkin adalah sistem transportasi umum dan fasilitas pariwisata lainnya yang berhubungan. Tercatat belakangan serangan teroris menyasar kereta bawah tanah, kereta api, dan sistem penerbangan, serta layanan maritim.

"Departemen Luar Negeri memperingatkan warga AS terhadap potensi serangan teroris di Eropa," tulis seorang penasihat dalam konsultasi di website miliknya.

Penasihat ini mengatakan, "informasi terkini menunjukkan" al-Qaeda dan kelompok-kelompok berafiliasi terus merencanakan serangan tersebut.

Atas peringatan ini, Pemerintah Eropa telah mengambil tindakan berjaga-jaga. Beberapa pihak bahkan telah berbicara secara terbuka mengenai ancaman tingkat tinggi.

Pekan lalu para sumber intelijen Barat mengatakan, militan yang bersembunyi di barat laut Pakistan sedang merencanakan serangan terencana terhadap kota-kota di Eropa.  Rencana serangan ini melibatkan al Qaeda dan sekutu militan, termasuk kemungkinan keterlibatan warga negara Eropa atau penduduk pendatang, kata sumber tersebut.

Media Inggris mengatakan, badan-badan intelijen merasa terganggu oleh rencana serangan ganda di kota-kota Eropa oleh kelompok yang masih terkait dengan jaringan al Qaeda. Para militan ini berencana menyerang secara simultan di London Inggris, serta di kota-kota lain di Prancis dan Jerman.

Di saat yang bersamaan, Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan telah mengetahui informasi yang menunjuk ke serangan yang direncanakan oleh al Qaeda di AS dan Eropa, tetapi tingkat ancaman keamanan Jerman tidak berubah.

Serangan besar-besaran terakhir militan yang sukses di Barat terjadi pada 2005. Kala itu pemboman sistem transportasi London menewaskan 52 orang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement