REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan presiden Amerika Serikat George W Bush menganggap penjara Guantanamo yang khusus dibangun untuk menahan para tersangka teroris Alqaidah seperti sebuah surga. Berbagai fasilitas diberikan kepada para tahanan, melebihi yang diberikan kepada tahanan di penjara-penjara biasa di Amerika Serikat.

Dalam buku otobiografinya, Decesion Points, yang belum lama diluncurkan, Bush menggambarkan penjara Guantanamo sebagai surga. Alasannya, di penjara itu setiap tahanan diberi makan yang cukup, di tahan dalam sel yang bersih dan aman, diberi akses untuk menonton DVD dan ke perpustakaan.

Bagi presiden yang memerintahkan invasi tentara AS ke Irak dan Afghanistan ini, Guantanamo memberikan perlakuan yang manusiawi. Bush menulis, Guantanamo sudah memenuhi persyaratan konvensi Jenewa, meskipun para teroris itu dinilainya tidak berhak mendapatkan perlindungan yang berlebih.

Dalam bukunya itu, Bush juga menulis teknik interogasi waterboarding yang dikenakan ke tersangka teroris sangat efektif mengoreksi keterangan. Berkat teknik interogasi yang masuk kategori penyiksaan itu, ujarnya, pihak intelijen berhasil mengorek info penting dari tiga tersangka teroris mengenai rencana serangan di London. ''Waterboarding membantu mencegah serangan di Bandara Heathrow, Canary Wharf, dan sejumlah sasaran lainnya di Amerika dan di berbagai negara.''

Bush bersikeras teknik interogasi waterboarding tidak termasuk penyiksaan. ''Tidak diragukan lagi, prosedur itu memang sulit, namun para ahli medis meyakinkan CIA bahwa itu tidak ada salahnya digunakan,'' tulis dia. ''Aku tahu program interogasi ini sensitif dan kontroversial jika suatu hari diketahui publik.''

Ikuti Whatsapp Channel Republika