Selasa 23 Nov 2010 19:53 WIB

Rudal AS Tewaskan Lima Orang di Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID,MIRANSHAH--Rudal AS menewaskan lima militan di kawasan suku Pakistan, Senin, kata beberapa pejabat keamanan, sehari setelah enam orang tewas dalam serangan serupa oleh pesawat tak berawak AS. Dua pejabat keamanan mengatakan, pesawat tak berawak menembakkan dua rudal ke sebuah kendaraan di desa Khaisore, 25 kilometer sebelah timur Miranshah, kota utama di Waziristan Utara.

"Dua rudal ditembakkan ke sebuah kendaraan dan sedikitnya lima militan tewas," kata seorang pejabat keamanan senior Pakistan kepada AFP.

Serangan pesawat tak berawak itu dan jumlah korban juga dikonfirmasi oleh seorang pejabat intelijen lokal.

Minggu, serangan pesawat tak berawak yang berjarak sekitar 10 kilometer menghantam rumah militan dan kendaraan di dekatnya, menewaskan sedikitnya enam orang, kata beberapa pejabat. Washington meningkatkan secara dramatis serangan pesawat tak berawak terhadap militan di daerah-daerah dekat perbatasan Afghanistan dalam dua bulan terakhir.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan. Sejumlah pejabat Pakistan melaporkan, sedikitnya 21 serangan pesawat tak berawak AS menewaskan sekitar 120 orang pada September, bulan paling mematikan dalam serangan semacam itu.

Lebih dari 250 orang tewas dalam sekitar 47 serangan sejak 3 September, yang menghadapi kecaman-kecaman karena terkesan membiarkan serangan itu dan pembalasan dari militan yang berpangkalan di daerah tersebut. Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Sekitar 1.150 orang tewas dalam lebih dari 140 serangan pesawat tak berawak di Pakistan sejak Agustus 2008, termasuk sejumlah militan senior. Namun, gempuran-tempuran itu telah mengobarkan sentimen anti-Amerika di negara muslim konservatif itu. AS meningkatkan serangan rudal oleh pesawat tak berawak ke Waziristan Utara setelah seorang pembom bunuh diri Yordania menyerang sebuah pangkalan AS di seberang perbatasan di provinsi Khost, Afghanistan, pada akhir Desember, yang menewaskan tujuh pegawai CIA.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan. Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam. Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak. Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement