Selasa 04 Jan 2011 03:53 WIB

Ketegangan Mereda, Taiwan Urung Pasang Roket Dekat Perbatasan Cina

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI--Taiwan membatalkan pemasangan sistem roket baru di beberapa pulau terpencil yang dekat dengan Cina daratan. Alasannya penempatan roket itu dapat menambah ketegangan hubungan dengan Cina, menurut laporan media setepat pada Senin (3/1).

Taiwan mengatakan mereka menjadwalkan untuk memproduksi sistem peluncur roket multifungsi -- yang disebut Ray Ting 2000 atau Thunder 2000 -- secara massal pada tahun ini setelah menghabiskan waktu lebih dari satu dekade untuk pengembangan sistem tersebut, kata China Times yang berbasis di Taipei.

"Namun sehubungan dengan redanya ketegangan belakangan ini, kementerian pertahanan telah memutuskan untuk tidak memasang perangkat tersebut di Kinmen, sebuah kelompok pulau pertahanan yang terletak enam kilometer di tenggara kota Xiamen, China," katanya.

"Karena Taiwan tidak berencana untuk memulai tembakan pertama di atas ketegangan yang terjadi, maka tidak ada gunanya menempatkan senjata penyerang di pulau itu," kata seorang perwira militer yang tidak disebutkan namanya.

Kementerian pertahanan menolak berkomentar terhadap laporan itu ketika dihubungi AFP. Harian itu mengatakan bahwa kementrian pertahanan berencana untuk memproduksi lebih dari 50 sistem persenjataan itu dengan nilai investasi mencapai 475 juta dolar AS (4,28 miliar rupiah).

Persenjataan yang diproyeksikan akan mengganti sistem roket buatan Taiwan itu, diperkirakan mampu melumpuhkan kapal amphibi musuh sebelum mencapai pantai. Sistem itu dapat meluncurkan 40 roket dengan jarak mencapai 45 kilometer dalam satu menit, yang mencakup area seluas 80 kali lapangan sepakbola.

Hubungan antara Beijing dan Taipei telah membaik sejak Ma Ying-jeou dari Partai Kuomintang menjabat presiden pada Mei 2008, menjanjikan perbaikan hubungan perdagangan serta pariwisata dengan Cina daratan.

China tetap menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah negara itu, sehingga suatu deklarasi kemerdekaan Taiwan akan memaksa Beijing untuk mengambil langkah militer guna mengamankan kembali pulau Taiwan.

sumber : Ant/AFP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement