Rabu 05 Jan 2011 19:42 WIB

Wanita yang Terancam Hukuman Rajam di Iran Tuntut Dua Jurnalis Jerman

Sakineh
Foto: CNN
Sakineh

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Tanpa disangka-sangka, Sakineh Mohamadi Ashtiani, yang terancam hukuman rajam sampai mati menyatakan akan menuntut dua jurnalis Jerman, pengacaranya, dan seorang aktivis HAM Iran di Jerman.

 

Puluhan politisi dan tokoh Jerman menuntut pimpinan Iran untuk membebaskan dua jurnalis Jerman yang ditahan setelah  tanpa izin mencoba mewawancarai putra Sakineh Ashtiani. Selain itu,  karena Ashtiani dalam sebuah siaran televisi menyatakan akan menuntut kedua jurnalis tersebut, karena seperti ia ungkapkan, "mereka telah mempermalukan dirinya dan negaranya."

Mendengar itu, banyak orang bereaksi penuh iritasi dan kemarahan. Banyak yang beranggapan, Ashtiani dipaksa mengatakan hal itu. Akibat pernyataan Ashtiani, kasus penahanan kedua jurnalis Jerman itu menjadi semakin pelik.

Kasus Sukineh mendunia sejak Juli tahun lalu. Pengadilan banding di Tabriz mengukuhkan hukuman rajam yang dijatuhkan kepada Sakineh Ashtiani, dengan alasan terlibat dalam pembunuhan suaminya dan telah berzinah. Putusan pengadilan itu menyulut protes internasional.

Banyak seniman, tokoh, politisi dan aktivis Hak Azasi Manusia menuntut Iran agar membatalkannya. Para penguasa Iran menepis protes itu, menilainya sebagai campur tangan yang tidak dapat diterima dalam urusan dalam negeri.

Tidak jelas bagaimana munculnya ide pada kedua jurnalis Jerman itu, seorang wartawan dan fotografer dari harian Bild, untuk berangkat ke Tabriz dan mewawancarai putra dari Sakineh Ashtiani. Yang jelas, niat untuk melakukannya cukup naif. Keduanya ditangkap 10 Oktober tahun lalu dan sejak itu berada dalam tahanan. Upaya diplomatis untuk membebaskan kedua jurnalis itu sampai kini tidak membuahkan hasil.

sumber : Deutsche Welle
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement