REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO, MESIR - Para pemimpin negara Arab, Rabu(19), menyuarakan penolakan total terhadap campur tangan asing dalam urusan dalam negeri Arab, terutama menyangkut kebijakan terhadap minoritas Kristen di wilayah tersebut.
"Raja Arab dan para presiden, menolak total upaya negara-negara tertentu dan pihak-pihak asing untuk mencampuri urusan Arab yang mengatasnamakan melindungi kaum minoritas di Timur," demikian bunyi pernyataan final setelah pertemuan di resor Sharm el-Sheikh, di Laut Merah, Mesir.
Dalam pernyataan bersama itu para pemimpin menganggap seruan asing justru menunjukkan tak adanya pemahaman terhadap bentuk alami aksi terorisme, yakni pengabaian menyakitkan terhadap sejarah orang-orang di sebuah kawasan.
Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas seruan Barat berulang kali untuk melindungi komunitas Kristen di dunia arab setelah dua serangan mematikan terjadi di gereja di Mesir dan Irak.
Pemimpin Arab mengatakan mereka menentang upaya asing apa pun yang ingin campur tangan dalam urusan mereka dalam dalih apa pun atau menggunakan cara merusak citra Islam dan Muslim, atau menabur badai sekterianisme antara Muslim dan Kristen.
Salah satu seruan barat datang dari Washington yang mengungkapkan 'keprihatinan mendalam' terhadap peningkatan serangan terhadap Kristen di Timur tengah setelah sebuah serangan terhadap jamaah Kristen Koptik terjadi di sebuah gereja di Alexandria, Mesir utara pada malam tahun baru. Dalam insiden itu 23 orang terbunuh.
Kemudian pada Oktober, 46 Kristiani terbunuh dalam serangan, juga terhadap sebuah gereja di Bahgdad, Irak. Serangan itu diklaim oleh al Qaidah yang juga mengancam seluruh gereja Koptik di kawasan.
Pejabat menduga pengebom yang diinspirasi oleh al Qaidah berada di balik insiden ledakan malam tahun baru di Alexandria. Beberapa situs Islami menayangkan ancaman yang sama berulang kali, dan sejak ledakan, mereka mengancam untuk menyerang lagi.
Sementara menurut pejabat, serangan Alexandria memiliki skala lebih besar dan terlihat lebih terorganisir baik ketimbang tindak kekerasan lain yang biasanya meletus ketika frustasi di kalangan komunita s mendidih.
Timur Tengah, tempat lahir Kristen, merupakan tempat tinggal 20 jutaan umat Nasrani dari total penduduk lebih dari 356 juta orang. Dua serangan terkini terhadap gereja mau tak mau memang meningkatkan eksodus umat Nasrain dari kawasan itu.