REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Enggan membayar tebusan, pasukan khusus Korea Selatan akhirnya menyerbu kapal kargo Samho Jewelry yang sebelumnya dibajak oleh perompak Somalia.
Pasukan khusus berhasil menyelamatkan seluruh sandera yang berjumlah 21 orang, termasuk dua warga negara Indonesia, dan menewaskan delapan perompak.
Presiden Korse, Lee Myung-bak memuji mulusnya operasi pembebasan sandera itu dalam pidatonya di televisi. "Tentara kita menjalankan operasi dengan sempurna, selamat!" kata Myung-bak, Jumat (21/1).
Operasi pembebasan para sandera dengan kode 'Dawn of Gulf of Aden' dilakukan dari kapal perang jenis destroyer milik Korsel yang sepekan terakhir melacak posisi kapal tanker Samho. Di dalam kapal perang itu ada sekitar 300 personil pasukan khusus Korsel.
Letjen Lee Seong-ho, kepala staf milter Korsel, mengatakan pihaknya menangkap hidup lima perompak. "Operasi ini menunjukkan kalau pemerintah Korlsel tidak menolerir perompak," kata dia, dengan tegas.
Perompak sempat menembak kapten kapal tanker di perut, namun kondisinya saat ini tidak mengkhawatirkan. Kapal tanker itu berisi 21 anak buah kapal yang terdiri atas delapan warga Korsel, dua WNI, dan 11 warga Myanmar.