Senin 24 Jan 2011 11:19 WIB

Banjir Australia Terus Meluas Hingga 90 Kilometer

Banjir di Australia
Banjir di Australia

REPUBLIKA.CO.ID,MELBOURNE - Akibat tanggul yang hancur, banjir di Australia semakin meluas dan merendam lebih banyak tempat tinggal di kawasan tenggara. Penduduk menumpuk karung pasir di rumah mereka untuk bertahan akibat krisis yang merambat.

''Luapan sejumlah sungai di negara bagian Victoria tenggara telah membuat kawasan banjir sepanjang 90 kilometer dengan lebar sebesar 40 kilometer, kata Jubir Badan Darurat Australia (SES), Kevin Monk. ''Kawasan ini belum pernah terbanjiri sebelumnya. Banjirnya benar-benar sangat luar biasa dahsyatnya."

Sejumlah peringatan evakuasi telah diumumkan pada Ahad malam dan Senin dini hari kepada sejumlah masyarakat di Pulau Pental dan Murrabit Barat yang berpenduduk sekitar 400 jiwa karena banjir yang meluas dari Sungai Murray. Dalam peringatan daruratnya, SES mengatakan bahwa tanggul di sekitar Murrabit Barat telah gagal menahan air dan luapannya telah memasuki kawasan tersebut. SES juga mengumumkan bahwa daerah itu akan terendam dalam 12 jam berikutnya.

"Saat ini mereka mengalami kebanjiran," kata Monk. Dia menambahkan bahwa banjir tersebut menerjang tempat tinggal. Jika para penduduk belum menumpuk karung pasir di rumahnya, maka akan terdapat sejumlah dampak terhadap rumah mereka.

Banjir di Victoria merupakan akibat dari La Nina yang menimbulkan hujan lebat di negara itu pada pertengahan Januari dan menyebabkan banjir besar selama beberapa pekan hingga ke utara. Banjir tersebut telah menewaskan setidaknya 30 orang dan menghancurkan pertambangan serta pertanian negara bagian Queensland.

Sewaktu Queensland memulai masa pemulihan besar-besaran, Victoria menjadi pemecah rekor banjir yang sejauh ini telah memberi dampak kepada lebih dari 1.700 rumah di tempat terpencil barat daya negara bagian itu. Para pejabat badan darurat telah bersiap menghadapi banjir yang dapat terjadi di sepanjang Sungai Murray -garis penting kehidupan di kawasan tenggara yang telah ditimpa oleh kekeringan berkepanjangan pada waktu terakhir ini- sejak curah hujan yang menjadi rekor pada pertengahan Januari.

"Beberapa penduduk mendapatkan curah hujan selama satu tahun dalam satu pekan,'' kata Monk menambahkan hal itu menuju ke arah seharusnya, yang mengarah ke Murray.

Sementara itu, Badan Regional di Swan Hill telah bersiap menghadapi puncak banjir pada Kamis (27/1) atau Jumat (28/1). Para penduduk yang terisolasi selama beberapa hari akibat banjir telah menumpuk karung pasir di sepanjang sungai. Para pejabat hanya bisa berharap sejumlah tanggul yang mengelilingi kota itu mampu bertahan.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement