REPUBLIKA.CO.ID,RABAT--Kedutaan Besar Arab Saudi di Maroko pada Kamis membantah kabar mengenai Raja Abdullah yang berusia 80 tahunan meninggal dunia setelah sembuh dari operasi di Amerika Serikat. "Saya dapat memastikan bahwa kesehatan Raja Abdullah prima dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata pejabat senior Kedubes Arab Saudi kepada AFP.
"Hal itu merupakan kabar yang tidak berdasar. Raja masih hidup dan sehat, dan Raja telah mengadakan beberapa pertemuan setelah komunikasi teleponnya dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama," kata seorang narasumber.
Jejaring islamtimes.org mengatakan dalam artikelnya pada Kamis bahwa Raja Abdullah meninggal dunia akibat serangan jantung beberapa hari setelah debat tegang melalui telepon dengan Obama mengenai keadaan di Mesir. Harian The Times di London mengabarkan pada Kamis bahwa dalam "komunikasi telepon pribadi yang tegang dengan Obama pada 29 Januari, Raja telah mengancam untuk membiayai rezim Mesir jika AS menarik bantuannya.
Dia juga memperingatkan AS untuk tidak merendahkan veteran Mesir, Presiden Hosni Mubarak dengan mengatakan bahwa dia dapat diizinkan tetap tinggal untuk mengawasi peralihan, tambah Times yang mengutip narasumber senior di Riyadh yang ditegaskan kembali oleh dua narasumber lainnya.
Raja Abdullah tiba di Maroko pada 22 Januari. Dia telah diberangkatkan ke New York pada 22 November dan telah dioperasi pada 24 November karena mengalami pelemahan hernia berkomplikasi dengan lebam yang memberikan tekanan di tulang belakangnya. Operasi itu dinyatakan berhasil setelah operasi kedua untuk memulihkan beberapa tulang belakang.
Usia raja yang telah lanjut disertai dengan hernia pada tulang belakangnya meningkatkan kecemasan tentang masa depan Arab Saudi yang telah dipimpin oleh keluarga Al Saud sejak 1932. Putra Mahkota yang juga saudara tiri Abdullah, Pangeran Sultan bin Abdul Aziz yang menjadi Menteri Pertahanan sejak 1962 juga sedang berusia 80 tahunan dan mengalami sakit yang diperkirakan karena kanker.
Seperti terlihat pada dua tahun terakhir, Sultan kembali pulang dari Maroko pada 21 November untuk memegang kendali atas pemerintah kerajaan selama ketidakhadiran Raja Abdullah.Kerajaan Afrika Utara merupakan tujuan liburan kegemaran bagi kerajaan Arab Saudi yang memiliki istana pribadi di tempat itu.
Pangeran Nayef yang berusia 77 tahun merupakan saudara tiri Raja Abdullah selain juga sebagai pemilik tahta ketiga Kerajaan Arab Saudi. Dia ditunjuk menjadi Deputi Perdana Menteri kedua pada Maret 2009.