Kamis 17 Feb 2011 16:09 WIB

Kapal Wisata Vietnam Tenggelam, Belasan Turis Asing Tewas

Kawasan pantai Ha Long, Vietnam
Foto: AP
Kawasan pantai Ha Long, Vietnam

REPUBLIKA.CO.ID, HA LONG, VIETNAM - Sebuah kapal tur telah tenggelam di kawasan perairan tujuan pariwisata di Vietnam, Ha Long. Insiden itu menewaskan 11 turis dan seorang pemandu lokal, demikian keterangan pihak berwenang setempat.

Turis asing sebanyak 21 orang berada dalm perahu itu ketika tenggelam di dekat Pulau Titov, ujar petugas polisi, Vu Van Bot di propinsi Quang Ninh. Jumlah total penumpang dalam perahu belum dapat segara diketahui.

Dua belas jenazah telah ditemukn, termasuk tubuh para turis dari AS, Australi dan Inggris. Kini jenazah tersebut telah dikirim ke rumah sakit Bai Chay untuk diidentifikasi. Tubuh seorang pemandu lokal Vietnam juga ditemukan, ujar direktur dewan manajemen Ha Long, Ngo Van Hung.

Sembilan turis asing dan enam warga Vietnam telah diselamatkan dan upaya evakuasi dilakukan terus untuk menemukan korban lain yang masih hilang setelah kapal tersebut tenggelam sekitar pukul 5 pagi waktu setempat.

Deputi direktur rumah sakit, Giang Quoc Hung, mengatakan ada tiga turis asing, termasuk para pria dari AS, Prancis dan seorang wanita dari Switzerland, yang dibawa masuk ke rumah sakit untuk perawatan akibat luka minor.

"Mereka dalam kondisi panik," ujar Hung. "Mereka diberi perawatan pertama dan telah kembali ke hotel masing-masing."

Surat kabar online Vietnam, Dan Tri, mengutip wakil gubernur propinsi, Do Thong, mengatakan turis yang sedang berlayar berasal dari 11 negara, termasuk AS, Inggris, Prancis, Rusia, Denmark dan Swedia.

Polisi juga telah mengontak badan cuaca setempat untuk memastikan apakah cuaca laut tengah keras ketika insiden terjadi.

Kawasan pantai Ha Long adalah lokasi wisata tersohor di Vietnam yang berjarak tiga jam berkendara dari timur ibu kota, Hanoi. Banyak pengunjung yang menginap semalam dalam kapal-kapal dengan kabin tidur untuk berlayar di laut yang dikenal dengan pemandanganya yang cantik

sumber : Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement