Kamis 03 Mar 2011 06:37 WIB

Liga Arab Ancam Berlakukan Zona Larangan Terbang Libya

Libya
Libya

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Liga Arab bisa memberlakukan zona larangan terbang terhadap Libya dalam koordinasi dengan Uni Afrika jika pertempuran terus berlangsung di negara Afrika utara itu, kata Sekretaris Jendral Liga Arab Amr Moussa, Rabu. "Liga Arab tidak akan berdiam diri di tengah pertumpahan darah rakyat Libya," kata Moussa.

Salah satu langkah yang bisa diambil organisasi itu adalah memberlakukan zona larangan terbang dalam koordinasi dengan Uni Afrika, katanya. Liga Arab membekukan keanggotaan Libya di bawah Moamer Kadhafi sebagai protes atas penumpasan oleh pasukannya terhadap pemrotes yang bangkit melawan pemerintahnya.

Pernyataan Moussa itu disampaikan ketika negara-negara Barat sedang berdebat mengenai apakah akan memberlakukan zona larangan terbang di atas Libya untuk membantu pemberontak yang memerangi pemerintah Moamer Kadhafi. Sejumlah tokoh oposisi di Libya telah meminta serangan udara Barat.

Dua kapal perang AS yang membawa marinir dan peralatan memasuki Laut Tengah, Rabu, dalam perjalanan menuju Libya, kata Otoritas Terusan Suez. "Kapal USS Kearsage dan USS Ponce telah memasuki Laut Tengah," kata pihak berwenang itu dalam sebuah pernyataan.

Sebuah kapal induk AS, USS Enterprise, yang membawa jet-jet tempur yang mampu menegakkan zona larangan terbang, juga bisa dikerahkan untuk krisis Libya. Kapal induk itu kini berada di wilayah utara Laut Merah, menurut situs berita Angkatan Laut AS.

Kadhafi memperingatkan dalam pidatonya Rabu, "ribuan" orang akan tewas jika Barat campur tangan untuk membantu pemberontak yang berusaha menjatuhkannya. Liga Hak Asasi Manusia Libya mengatakan, Rabu, sedikitnya 6.000 orang tewas sejak pemberontakan terhadap pemerintahan Moamer Kadhafi meletus dua pekan lalu.

sumber : antara/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement