REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah sebagian tidak terpantau keberadaannya, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat memastikan 35 TKI perawat pasien dan perawat jompo di lima prefektur (provinsi) di Jepang selamat pascagempa dan tsunami.
Dengan demikian, kata Jumhur di Jakarta, Rabu, secara keseluruhan 686 perawat pasien (nurse) dan perawat jompo (careworker/caregiver) yang ditempatkan BNP2TKI sejak 2008-2010 di Jepang atas dasar kerja sama antarpemerintah (G to G) yang tersebar di 45 dari 47 prefektur (provinsi) di negeri Sakura itu dalam keadaan selamat.
Ia mengatakan terdapat 35 orang TKI perawat pasien dan perawat jompo di lima provinsi yang terkena dampak serius atas gempa dan tsunami itu adalah Miyagi, Iwate, Fukushima, Aomori, dan Ibaraki.
Hingga Selasa (15/3), katanya, sebagian dari 35 orang tersebut masih belum terpantau keberadaannya tetapi sekarang sudah dipastikan bahwa mereka dalam keadaan selamat.
Dari ke-35 orang di lima prefektur yang selamat itu tersebar sembilan orang di prefektur Miyagi, dua orang di Iwate, empat orang di Fukushima, 12 orang di Aomori, dan delapan orang di Ibaraki.
Mereka yang bekerja di Miyagi adalah Mugiyati (perawat jompo, tahun penempatan 2010) asal Kebumen; Desi Subarkah (perawat jompo, 2010) asal Cilacap; Jajang Rahmat (perawat jompo, 2010) asal Garut; Emey Wahyudi (perawat jompo, 2009) asal Bekasi; Siti Nur Lailiyah (perawat jompo, 2009) asal Sidoarjo; Wihel Mariadewi (perawat jompo, 2009) asal Kota Bukittinggi; dan Wisita Permanasari (perawat pasien, 2010) asal Ponorogo. Kemudian, Rita Retnaningtyas (perawat pasien, 2009) asal Semarang dan Yantri (perawat pasien, 2009) asal Cirebon.
Di Iwati, terdapat dua orang TKI perawat jompo yakni M Nasir Sultan (2009) asal Luwu, Sulsel, dan Miftahuddin (2009) asal Kabupaten Bogor, Jabar.
Di Fukushima, terdapat empat perawat pasien yang sudah dievakuasi ke Tokyo yakni Dwi Astuti (2009) Klaten; Puspawati (2009) asal Mimika Baru, Papua; Herlina Semi (2009) asal Makassar, Sulsel; dan Yulianti (2009) asal Pekanbaru, Riau.
Sementara di Ibaraki, Wawan Kurniawan (perawat jompo, 2009) asal Cirebon, Jabar; Astri Dewi Lanestia S (perawat jompo, 2009) asal Kota Depok, Jabar; Masnawati (perawat jompo, 2009) asal Makassar, Sulsel; Romie Anugrah (perawat jompo, 2009) asal Cirebon, Jabar.
Lalu, Ari Minggah Rahayu (perawat, 2009) asal Bekasi Selatan, Jabar; Rastini (perawat, 2009) asal Cirebon, Jabar; Eka Erikson (perawat jompo, 2008) asal Cirebon, Jabar; Kartiwan (perawat jompo, 2008) asal Kabupaten Bandung.
"Pada umumnya mereka juga sudah menghubungi keluarganya di Tanah Air melalui telepon maupun surat elektronik," kata Jumhur.