REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Selatan Jumat mengatakan, pihaknya akan mengerahkan pesawat militer dan kapal-kapal untuk mengevakuasi warganya jika krisis nuklir Jepang memburuk. Seoul sejauh ini menahan diri untuk berbicara mengenai penarikan warga Korea karena khawatir merusak hubungan dengan negara ekonomi kuat tetangganya itu.
"Pemerintah telah berencana untuk memobilisasi semua jenis transportasi, termasuk pesawat militer dan kapal penjaga pantai," kata Wakil Kedua Menteri Luar Negeri Min Dong-Seok kepada kelompok anggota parlemen dari partai berkuasa.
Dia juga mengatakan, Seoul menasehati warga Korea yang berada pada jarak 80 kilometer (50 mil) dari komplekIa juga mengatakan Seoul Korea disarankan dalam waktu 80 kilometer (50 mil) dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang lumpuh untuk melakukan evakuasi, lebih dari dua kali lipat evakuasi sebelumnya jarak 30 kilometer dari reaktor yang mengalami kerusakan.
Seoul enggan untuk melaksanakan saran-saran Tokyo untuk mengevakuasi orang-orang yang tinggal di radius 12 mil (20 kilometer) dari kawasan reaktor karena tampaknya ingin menghindari mengganggu upaya keras Jepang dengan berkembangnya krisis.
Korea Selatan, tetangga terdekat Jepang, telah menyerukan tenang di tengah meningkatnya ketakutan paparan radiasi, dengan para pejabat menekankan bahwa angin bertiup dari barat sepanjang tahun akan meniup radiasi keluar ke Pasifik.
Dalam upaya untuk menghilangkan rasa takut, pihaknya mulai menyiarkan tingkat radiasi di seluruh negeri dua kali sehari pada laman internet kementerian ilmu pengetahuannya.
Siaran hari ini menunjukkan tingkat radiasi normal di seluruh Korea Selatan.