Rabu 23 Mar 2011 20:18 WIB

Raja Saudi Tolak Disebut 'Raja Kemanusiaan'

Rep: cr01\\Al-Ahbar Al-Arab/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Abdullah meminta seluruh warga Saudi agar tidak menyebut dirinya sebagai "Malik Al-Qulub" (raja hati) dan "Malik Al-Insaniya" (raja kemanusiaan).

"Saya meminta Anda semua tidak menggunakan julukan-julukan ini. Raja sesungguhnya adalah Allah Maha SWT dan kita adalah hamba-Nya," kata Raja Abdullah, ketika menerima ulama, menteri, pejabat senior dan para pemimpin suku di istananya di Riyadh, Selasa (22/3).

Ketika menerima para tamunya, Raja Abdullah tidak mampu berdiri dan tidak berjabat tangan dengan mereka karena masalah kesehatan. "Insya Allah, saya akan bisa melakukan itu setelah beberapa hari atau bulan," ujarnya.

Sebelumnya, sang Raja melarang warga mencium tangannya atau mencium tangan setiap anggota keluarga kerajaan sebagai bentuk penghormatan. "Tindakan itu adalah sesuatu yang asing bagi nilai-nilai dan etika kita dan ditolak oleh jiwa yang bebas dan jujur," tegasnya.

Sheikh Abdul Aziz Al-Asheikh, mufti besar Kerajaan yang berbicara pada kesempatan tersebut, memuji raja yang telah mengumumkan serangkaian program kesejahteraan senilai SR 500 miliar. "Ini memberikan pesan kepada seluruh dunia bahwa negara ini didirikan berdasarkan Islam dan akan tetap teguh menjunjung tinggi prinsip-prinsipnya tanpa penyimpangan," kata Al-Asheikh.

"Ini juga menunjukkan bahwa reformasi di Kerajaan telah sesuai dengan ajaran Islam, tidak diimpor dari luar atau didikte oleh kekuatan luar," tambah sang mufti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement