Jumat 13 Jun 2014 22:30 WIB

Hasil Penellitian: Eukaliptus Berpotensi Jadi Bahan Bakar Jet!

Red:
Pohon eukaliptus
Foto: energy.com
Pohon eukaliptus

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Ekaliptus, pohon yang menjadi ikonik Australia ternyata memiliki potensi besar. Hasil penelitian ilmuwan internasional selama 5 tahun berhasil mengungkapkan cetak biru dari genetika pohon ini. Temuan ini membuka jalan bagi produksi kayu dan obat-obatan yang lebih baik hingga bahan bakar jet yang bersumber dari pohon ikonik Australia tersebut.

Genom dari tanaman Eukaliptus jenis Eucalyptus grandis ini diterbitkan dalam jurnal Nature. Tanaman yang berasal dari daerah pesisir New South Wales dan Queensland ini, telah menjadi spesies pilihan untuk hutan tanaman di seluruh dunia karena sifatnya yang berkayu keras, memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat dan kualitas kayu yang sangat baik.

Berbekal dengan data urutan genetik, Profesor Alexander Myburg dari Universitas Pretoria Afika Selatan mengatakan, ada potensi besar untuk lebih meningkatkan nilai komersial dari spesies penting ini "Lewat penelitian ini, sekarang kita bisa mengakses seluruh cetak biru dari gen yang terdapat dalam tanaman Eukaliptus, sehingga kita bisa melihat dalam situasi tertentu, gen mana yang muncul dan yang tidak,”  katanya baru-baru ini.

Dengan mengetahui gen mana yang berperan penting dalam menentukan karakter unggulan. Dengan demikian,  orang bisa mengembangbiakan bibit unggul tanaman eukaliptus yang bisa tumbuh lebih cepat, lebih hemat air, dan bisa lebih baik beradaptasi dengan perubahan iklim.

Proses pemilihan bibit unggul Eukaliptus ini juga bisa dipercepat sehingga tidak perlu menunggu sampai puluhan tahun untuk mengetahui gen apa saja yang dimiliki pohonan eukaliptus dewasa. Studi yang juga meneliti secara mendalam sejarah evolusi pohon eukaliptus ini dilakukan selama 5 tahun dengan melibatkan 80 ilmuwan dari 18 negara.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement