Jumat 24 Apr 2015 08:45 WIB

Mengenal Peringatan 'Anzac Day' Sebagai Bagian Dari Perang Dunia I

Red:
abc news
Foto: abc news
abc news

Hari Anzac, atau 'Anzac Day' diperingati setiap tahun pada 25 April, yang menandai pendaratan pasukan Australia dan Selandia Baru di Gallipoli, Turki. Tahun ini adalah peringatan ke-100 tahun peristiwa tersebut. Kini, Anzac Day juga diperingati untuk mengenang jasa-jasa mereka yang pernah terlibat dalam operasi perdamaian.

Aksi militer terbesar yang melibatkan tentara Australia dan Selandia Baru dilakukan saat Perang Dunia Pertama. Tanggal 25 April 1915, tentara Australia dan Selandia Baru mendarat di Gallipoli, Turki. Hari tersebut kemudian dikenal sebagai Anzac, atau Australian and New Zealand Army Corps (Pasukan tentara Australia dan Selandia Baru).

Ribuan orang kehilangan jiwanya. 60.000 tentara Turki dan 50.000 pasukan sekutu, termasuk 8.709 tentara Australia dan 2.7000 tentara Selandia Baru.

Yang terjadi di Gallipoli menjadi kekalah besar militer Australia dan sekutunya, tentunya menjadi kerugian yang besar bagi Australia, sebagai negara yang relatif muda pada saat itu. Tapi peristiwa tersebut tetap memainkan peranan penting bagi Australia dan Selandia Baru, untuk menentukan identitas nasional keduanya.

Setiap tahunnya, peringatan Hari Anzac mengenang jasa-jasa warga Australia, lak-laki dan perempuan, yang bertugas dalam semua peperangan, daerah konfilk, dan mereka yang terlibat dalam operasi perdamaian. Tahun 2015 menjadi tahun yang spesial, karena memperingati 100 tahun peristiwa Anzac yang menjadi awal dari Perang Dunia Pertama.

Berikut ini adalah beberapa tradisi yang dilakukan rakyat Australia saat merayakan Anzac Day pada tanggal 25 April.

Upacara fajar (Dawn service)
Upacara fajar  (Dawn service)

Upacara fajar (Dawn service)

ABC licensed: Joe Castro AAP
Upacara Fajar telah diadakan sejak tahun 1920an. Saat ini semakin banyak warga yang menghadiri acara ini. Di seluruh kota di Australia, orang-orang berkumpul untuk mengenang para tentara yang terlibat dalam peristiwa Anzac.
Beberapa upacara sederhana hanya dihadiri sedikit orang untuk mengheningkan cipta selama satu menit. Perayaan yang lebih besar dihadiri oleh ribuan orang, termasuk para pejabat militer dan pensiunan tentara. Rangkaian upacara besar biasanya dipimpin oleh pendeta dan dilengkapi dengan ritual peletakan karangan bunga dan tembakan senapan.
Pos terakhir (The Last Post)
Pos terakhir (The Last Post)

Pos terakhir (The Last Post)

ABC: Bethany Keats
Dalam tradisi militer, pos terakhir ditandai oleh bunyi terompet yang menandakan berakhirnya aktivitas pada hari itu. Saat ini, ritual ini biasanya dilakukan pada upacara pemakaman untuk menandakan bahwa tugas orang yang meninggal tersebut telah selesai, dan saatnya mereka beristirahat dengan tenang.
Bunyi terompet dimainkan menjelang akhir upacara fajar.
Mengheningkan cipta selama satu menit (Minute of silence)
Mengheningkan cipta selama satu menit (Minute of silence)

Mengheningkan cipta selama satu menit (Minute of silence)

Flickr: CC PreciousBytes
Mengheningkan cipta dilaksanakan setelah ritual pos terakhir. Momen yang berlangsung selama satu menit itu digunakan untuk mengingat dan menunjukkan rasa hormat dan syukur akan pengabdian para tentara.
Pada peringatan hari Anzac tahun ini, sebuah organisasi (RSL) akan menjual rekaman proses mengheningkan cipta. RSL adalah organisasi yang mendukung mereka yang hendak bertugas untuk angkatan bersenjata Australia. Rekaman yang melibatkan lebih dari 80 prajurit laki-laki dan perempuan tersebut, bisa dibeli dan didengar melalui telpon. Keuntungan dari penjualan rekaman akan disalurkan untuk program RSL lainnya yang berkaitan dengan Anzac (ANZAC's Appeal).
Rosemary
Rosemary

Rosemary

Flickr: CC Luke Redmond
Rangkaian rosemary biasanya digunakan di kerah saat peringatan hari Anzac. Bunga, yang tumbuh secara liar di semenanjung Gallipoli, memiliki khasiat meningkatkan daya ingat.
Rosemary dibagikan pada upacara peringatan hari Anzac.
Organisasi RSL juga menggalang dana lewat penjualan lencana dan merchandise Anzac lainnya.
Harganya berkisar antara $2 (Rp 20 ribu) dan $50 (Rp 500 ribu) dan gambarnya menyerupai gambar matahari terbit
Sarapan sehabis upacara (Gunfire breakfast)
Sarapan sehabis upacara (Gunfire breakfast)

Sarapan sehabis upacara (Gunfire breakfast)

Sarapab sehabis upacara Hari Anzac di tahun 2010. Flickr: CC Royal Australian Navy
Sejumlah organisasi dan kelompok komunitas mengadakan sarapan bersama setelah upacara fajar dengan sajian berupa sosis, bacon dan telur. Menu traditional lainnya juga berupa secangkir kopi, teh or susu dengan rum.
Istilah "Gunfire" berasal dari militer Inggris yang mengacu pada sajian teh yang diberikan kepada tentara di pagi hari.
Pawai hari Anzac
Pawai hari Anzac

Pawai hari Anzac

Flickr: CC Barney Wrightson
Awalnya, pawai untuk memperingati hari Anzac hanya diperuntukan bagi para veteran yang berjuang pada perang dunia pertama, tapi kini mereka yang pernah terlibat di daerah konflik dan membantu operasi perdamaian atau kegiatan kemanusiaan juga bisa ikut berpawai.
Dalam beberapa tahun terakhir, keluarga para tentara juga bergabung, menggantikan keluarga mereka yang gugur di medan perang atau yang tidak bisa mengikuti pawai karena alasan kesehatan.
Para peserta pawai dengan bangganya mengenakan medali kehormatan yang mereka dapatkan. Para veteran menggunakan medali di dada kiri sedangkan para keluarga mengenakannya di dada kanan. Di akhir acara, para veteran tersebut kemudian menghadiri reuni bersama anggota militer lainnya.
Permainan Two-up
Permainan Two-up

Permainan Two-up

Tentara Australia bermain Two-Up di Afganistan di tahun 2011 Lisensi ABC: CPL Ricky Fuller, Departmen Pertahanan
Tradisi favorit pada perayaan hari Anzac adalah permainan two-up .
Hari Anzac adalah satu-satunya hari yang memperbolehkan permainan judi asli Australia untuk dimainkan di luar tempat judi. Tradisi permainan bermula dari tahun 1850 dan dimainkan secara intensif pada perang dunia pertama oleh tentara Australia.
Seseorang ditunjuk pemain lainnya untuk melempar dua koin ke udara (spinner) sementara yang lainnya melakukan taruhan.
Dua koin sama-sama menunjukkan bagian depan koin berarti spinner menang, dua ekor berarti spinner kalah. Pemain harus berusia diatas 18 tahun dan uang hasil taruhan diberikan untuk amal.
Biskuit Anzac
Biskuit Anzac

Biskuit Anzac

Flickr: CC Amanda Slater
Biskuit ini awalnya dibuat oleh para istri-istri tentara sewaktu perang dunia pertama sebagai pengganti roti. Biskuit ini biasanya keras karena pembuatannya tidak menggunakan telur, agar bisa tahan lama. Beberapa tentara memilih untuk menumbuknya dan memakannya sebagai bubur karena kuenya sangat keras.
Bahan dasarnya kue ini adalah gandum dan tepung, tapi sekarang biskuit Anzac diberi tambahan kelapa, sirup, dan pemanis lainnya.
Biskuit Anzac dibuat saat perayaan hari Anzac dan dijual beberapa organisasi veteran perang untuk penggalangan dana.
Ziarah
Ziarah

Ziarah

Orang Muda Australia pada Upacara Fajar Gallipoli 2013 Flickr: Departemen Urusan Veteran (Australia)
Dalam beberapa tahun terakhir, ziarah ke berbagai tempat yang terkait dengan sejarah perang Australia menjadi populer. Banyak warga Australia mengunjungi tempat-tempat di seluruh penghujung dunia untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang mengorbankan dirinya waktu perang.
Tempat paling populer yang dikunjungi adalah teluk Anzac di Turki, Villers-Bretonneux di Perancis, Jejak Kokoda di Papua Nugini dan jalur rel kereta Thai-Myanmar.
Permainan 'footy', sepakbola gaya Australia
Sepakbola pada hari Anzac

Sepakbola pada hari Anzac

Flickr: CC Koppenbadger
Sejak tahun 1995, klub footy, atau sepakbola gaya Australia, Collingwood dan Essendon bertanding pada perayaan tahunan hari Anzac. Pertandingan dilaksanakan di stadion MCG Melbourne dan dianggap sebagai perhelatan pertandingan footy terbesar diluar musim kompetisi. Biasanya tiket habis terjual sebelum pertandingan.
Di tahun 2015, AFL cabang Asia pun menggelar pertandingan footy, yang melibatkan para pekerja asing asal Australia di sejumlah negara-negara. Pertandingan digelar di Vietnam, Malaysia, Indonesia, Thailand, Hong Kong, Jepang, dan Filipina.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement