Rabu 17 Jan 2018 04:31 WIB

Pola Konsumsi Garam Berlebihan Pengaruhi Kerja Otak

Garam
Foto: pixabay
Garam

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Di dunia kesehatan sudah lama diketahui konsumsi garam terlalu banyak bisa menyebabkan strok dan penyakit jantung. Tetapi apakah juga bisa mempengaruhi otak kita?

Sekarang para ilmuwan menemukan pola makan garam berlebihan mempengaruhi kerja otak pada tikus, dan hal tersebut juga bisa berpengaruh sama pada manusia. Direktur Feil Family Brain and Mind Research Institute di Weill Cornell Medicine, New York, Amerika Serikat, Costantino Iadecola mengatakan mereka sudah memberi tikus garam 8 sampai 16 kali dari kadar normal.

Mereka kemudian menguji tikus itu dengan menggunakan uji perilaku, dan dalam waktu cepat para peneliti bisa melihat dampak garam kadar tinggi ini terhadap tikus. "Dalam waktu tiga bulan, tikus ini mengalami kemunduran," kata Iadecola .

"Tikus itu biasanya binatang yang ingin tahu banyak dan mencoba melihat hal baru, namun dengan berlalunya waktu, mereka mulai kehilangan kemampuan mengidentifikasi hal yang normal. Ketika ditempatkan di kandang mereka dan diminta menemukan tempat yang sepi, tikus ini tidak ingat dimana tempat sepi itu. Dan ketika tikus harus membuat kandang, hal yang dilakukan tikus tiap hari, mereka tidak bisa melakukannya," ujarnya.

photo
Garam

Penelitian ini diterbitkan di jurnal Nature Neuroscience, mengatakan manusia juga akan mengalami hal yang sama. Penelitian sebelumnya menunjukkan warga Australia mengonsumsi garam dua kali dari lebih banyak dari yang direkomendasikan setiap hari, kebanyakan dari makanan jadi.

Iadecola mengatakan jumlah dua sendok kecil garam yang dikonsumsi warga Australia setiap harinya bisa mempengaruhi fungsi otak dalam jangka panjang. Namun penurunan ini tidak akan secepat seperti yang mereka lihat di tikus, yang memang mendapatkan garam dalam kadar yang sangat tinggi.

"Tetapi barangkali dalam ukuran tahun dan bahkan puluhan tahun - dibandingkan pemberian beberapa bulan terhadap tikus - maka bahkan garam dalam kadar rendah akan memberikan dampak yang buruk," kata Iadecola.

Apa yang dimakan akan berpengaruh

Dengan adanya pertalian pola makan kadar garam tinggi dengan penyakit seperti strok dan dementia, pertanyaan dasarnya mengapa hal itu bisa terjadi? Profesor Bryce Vissel, Direktur Pusat Ilmu Syaraf di University of Technology Sydney, mengatakan penelitian terbaru ini dengan 'elegan' menunjukkan bukti tingginya kadar garam mempengaruhi fungsi otak.

"Ini menunjukkan hal yang mempengaruhi proses kekebalan di dalam usus, pada asalnya juga berpengaruh pada proses kekebalan di dalam otak," katanya.

Professor Vissel mengatakan temuan terbaru ini mengukuhkan pendapat apa yang terjadi dengan kita diakibatkan dari apa yang kita makan. "Tidak diragukan lagi apa yang kita makan mempengaruhi pencernaan kita dalam beberapa hal," katanya.

"Perubahan dalam pencernaan ini kemudian mengakibatkan berbagai respons dalam tubuh, misalnya terjadi pembengkakan, dan yang lainnya mempengaruhi kerja otak. Bagaimana hal ini kemudian menyebabkan dementia, belum kita ketahui, tetapi hubungan antara pembengkakan dengan perubahan fungsi otak sangat jelas," kata Profesor Vissel.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/gaya-hidup-nad-kesehatan/makan-garam-kadar-tinggi-juga-bahaya/9333066
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement