Rabu 12 Jun 2019 13:24 WIB

Uber Tawarkan Layanan Taksi Udara Mulai 2023

Melbourne merupakan salah satu dari tiga kota di dunia yang dipilih Uber.

Rep: James Hancock/ Red:
abc news
abc news

Melbourne merupakan salah satu dari tiga kota di dunia yang dipilih penyedia jasa transportasi Uber untuk melakukan ujicoba layanan taksi udara tahun 2020, dan beroperasi secara komersial 2023.

Layanan Taksi Udara Uber di Melbourne

Anak perusahaan yang dibentuk akan diberi nama Uber Air, dan akan menyelenggarakan ujicoba di dua kota lain yaitu Dallas dan Los Angeles di AS.

Layanan ini nantinya akan menghubungkan hub transportasi seperti bandara dengan beberapa lokasi strategis di pusat kota.

Pengumuman tersebut dikeluarkan kantor Uber di Washington setelah Uber Elevate mencapai persetujuan dengan berbagai pihak di Australia seperti Melbourne Airport, Macquarie Capital, Scentre Group dan Telstra.

Menurut Susan Anderson, manajer regional Uber untuk Australia, Selandia Baru dan Asia Utara, keunikan demografi dan wilayah udara Melbourne disertai dengan budaya inovasi dan teknologi di sana membuatnya dipilih menjadi tempat bagi peluncuran layanan Uber Air.

A drawing of a small airborne vehicle, similar to a plane but with many propellers, taking off from a rooftop helipad. Photo: Uber berharap layanan taksi udara seperti ini akan tersedia di Melbourne di tahun 2023. (Supplied: Uber)

 

Otoritas Penerbangan Sipil Australia (CASA) yang dihubungi ABC menjelaskan bahwa pihak berwenang akan bekerjasama dengan Uber guna memastikan layanan ini aman sebelum beroperasi.

"Ada banyak tantangan secara teknis, logistik dan tentu saja keamanan," kata jurubicara CASA Peter Gibson.

Meninggalkan helikopter yang bising

Dalam layanannya, Uber akan menggunakan wahana kecil yang digerakkan dengan listrik yang bisa terbang dan mendarat secara vertikal - dinamai dengan VTOL (vertical take off and landing).

Dalam rencana yang tertuang dalam kertas kerja Uber Elevate di tahun 2016, disebutkan bahwa VTOL akan beroperasi menggunakan kawasan seperti landasan helikopter yang sudah ada atau di tingkat paling atas gedung parkir mobil.

"Wahana ini akan menggunakan teknologi yang sama seperti yang digunakan helikopter saat ini," demikian disebutkan dalam kertas kerja tersebut.

"Namun helikopter saat ini terlalu bising, tidak efisien, menimbulkan polusi, serta mahal untuk digunakan dalam skala besar."

VTOL juga akan menggunakan teknologi otomatis guna mengurangi kemungkinan faktor kesalahan manusia sebagai operator.

Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement