Selasa 13 Feb 2018 17:31 WIB

ANC Putuskan Pecat Jacob Zuma

Keputusan dilakukan setelah 13 jam perundingan menegangkan.

Presiden Afrika Selatan (Afsel), Jacob Zuma.
Foto: ewn.co.za
Presiden Afrika Selatan (Afsel), Jacob Zuma.

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- ANC memutuskan memecat Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, kata pejabat tinggi partai tersebut, Selasa (13/2). Keputusan diambil setelah pertemuan maraton diadakan untuk menentukan nasib pemimpin itu yang bertahun-tahun diliputi skandal dan memecah-belah bangsa.

Keputusan eksekutif nasional partai berkuasa itu tiba pada dini hari setelah 13 jam perundingan menegangkan dan pertemuan Zuma dengan penggantinya yang diduga wakil presiden Cyril Ramaphosa. Zuma bertahan sejak Ramaphosa, pemimpin serikat pekerja terpilih sebagai pemimpin ANC yang mengalahkan mantan istri Zuma, Nkosazana Dlamini-Zuma.

Di samping keputusan memberatkan untuk meminta Zuma dipecat dari jabatannya itu, pembicaraan ANC tentang dibebastugaskan media dalam negeri berpraduga tokoh berusia 75 tahun itu masih menentang keinginan partai yang memaksa dirinya harus turun di parlemen.

Sesaat sebelum tengah malam, siaran negara SABC mengatakan Zuma telah diberitahu secara langsung oleh Ramaphosa ia memiliki 48 jam untuk mengundurkan diri. Seorang sumber dari partai senior tersebut kemudian mengatakan Zuma menjelaskan dia tidak ke mana-mana.

"Cyril pergi untuk berbicara dengannya," kata sumber tersebut, menambahkan ketika Ramaphosa kembali ke pertemuan ANC di sebuah hotel di Pretoria, diskusi tersebut menjadi tegang dan sulit.

"Kami memutuskan memecat Zuma. Dia belum diberitahu soal ini," kata sumber tersebut.

ANC mengatakan akan mengadakan pemaparan media pada pukul 10.00 GMT (17.00 WIB) untuk mengungkapkan hasil pertemuan tersebut. Juru bicara Zuma tidak menjawab telepon genggamnya.

Pada Jumat, istrinya, Tobeka Madiba-Zuma mengirimkan komentar di Instagram untuk menyarankan Zuma yang telah menentang dan menghalangi upaya ANC dan pengadilan untuk mengendalikannya. Dia bersiap bertarung dan percaya dia adalah korban konspirasi Barat.

"Dia akan menyelesaikan apa yang dia mulai karena dia tidak menerima perintah di luar Samudera Atlantik," katanya.

Perekonomian Afrika Selatan, yang terbaik di benua tersebut, mandek di bawah masa sembilan tahun pemerintahan Zuma, dengan bank dan perusahaan pertambangan enggan menanamkan modal, karena ketidakpastian kebijakan dan korupsi merajalela.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement