REPUBLIKA.CO.ID, PORT AU PRINCE -- Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 5,9 SR yang mengguncang ujung utara Haiti atau sekitar 20 km barat laut ibu kota Port-de-Paix.
Dilansir Aljazirah pada Ahad (7/10), juru bicara pemerintah Eddy Jackson Alexis mengatakan tujuh korban tewas ditemukan di di Port-de-Paix, daerah utara dekat pusat gempa. Sementara empat lainnya meninggal di kota Gros-Morne, sekitar 50 km ke arah tenggara.
Gempa yang dirasakan di seluruh Haiti terjadi pukul 08.10 waktu setempat (00.10 GMT Ahad) dengan kedalaman 11,7 km. Gempa tersebut adalah salah satu yang paling kuat melanda Haiti, sejak gempa berkekuatan 7,0 SR menghantam dekat Port-au-Prince pada 2010. Saat itu, puluhan ribu orang terdata meninggal dunia.
Dalam sebuah unggahan di akun media sosial Twitter, Presiden Haiti Jovenel Moise meminta masyarakat tetap tenang. Sebab, setelah badan perlindungan sipil melaporkan adanya gempa, masyarakat panik, terutama di kota-kota utara.
Moise juga mengumumkan, saat ini kelompok perlindungan sipil, Pwoteksyon Sivil sudah turun ke lapangan, tepatnya di barat laut Haiti. Badan tersebut mengeluarkan pernyataan, sejumlah bangunan di Port-de-Paix, Gros-Morne, kota Chansolme, dan pulau Tortuga mengalami kerusakan paling parah terdampak gempa.
Surat kabar Le Nouvelliste mengatakan satu orang meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan di Gros-Morne. Guncangan juga merusak fasad gereja di Plaisance dan meruntuhkan sebuah rumah di sebelahnya.
Baca juga, Haiti Diguncang Gempa 5,9 SR
Ikuti Whatsapp Channel Republika
