Jumat 16 Mar 2018 15:32 WIB

AS Sebut Putra Mahkota Arab Saudi Sembunyikan Ibunya

Mohammed percaya ibunya akan menentang posisinya sebagai pewaris takhta.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman
Foto: watoday
Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dilaporkan telah menyembunyikan keberadaan ibunya, Putri Fahda binti Falah Al Hathleen, dari ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Informasi ini diungkapkan oleh 14 pejabat dan mantan pejabat AS yang berbicara secara anonim kepada NBC News.

Pangeran Mohammed disebut telah memberikan banyak penjelasan berbeda kepada ayahnya mengenai ketidakhadiran ibunya selama ini. Salah satu alasan yang dikemukakan Mohammed adalah ibunya tengah menjalani perawatan medis di luar negeri.

Penyelidikan intelijen yang dilakukan selama bertahun-tahun membuat pejabat AS percaya, putra mahkota berusia 32 tahun itu telah menyembunyikan lokasi tempat tinggal ibunya. Hal tersebut diduga dilakukan karena Mohammed percaya ibunya akan menentang posisinya sebagai pewaris takhta. Ibunya itu juga dipercaya akan menggunakan pengaruhnya sebagai istri ketiga Raja Salman untuk mencegah Mohammed naik takhta.

Salah satu sumber yang dekat dengan keluarga Kerajaan Arab Saudi mengatakan kepada NBC, Mohammed khawatir ibunya juga akan berusaha memengaruhi saudara-saudaranya. Kekhawatiran tersebut yang diduga telah menyebabkan keretakan hubungan antara ia dan ibunya beberapa tahun yang lalu.

Hanya ada sedikit informasi yang tersedia untuk publik tentang hubungan antara ibu dan anak tersebut. Pangeran Mohammed diketahui adalah putra sulung dari Putri Fahda. Menurut seorang diplomat Barat yang berbicara dengan New York Times pada 2015, Putri Fahda bekerja keras untuk mempromosikan Mohammed sebagai penerus ayahnya.

Pejabat AS memperkirakan, Putri Fahda mulai disembunyikan saat pemerintahan Presiden AS Barack Obama. Dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih pada September 2015, Raja Salman mengatakan kepada Obama bahwa istrinya sedang berada di New York untuk menerima perawatan medis.

Namun, Obama tidak memberitahukan kepada Raja Salman, sang putri tidak berada di New York. Para pejabat AS juga mengatakan, pada awal 2016, AS mendapatkan informasi bahwa Mohammed tengah membahas upaya untuk memisahkan ibunya dari ayahnya tanpa sepengetahuan keduanya.

Putri Fahda bukan keluarga kerajaan pertama yang gerakannya dibatasi oleh Mohammed, sejak ia menjabat sebagai putra mahkota pada Juni 2017 lalu. Dia juga menurunkan jabatan sepupunya, Putra Mahkota Mohammed bin Nayef, serta menangkap sejumlah menteri dan pangeran di bawah tahanan rumah di Hotel Ritz-Carlton di Riyadh. Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington membantah pernyataan bahwa Putri Fahda telah terpisah dari suaminya atau berada di bawah tahanan rumah.

Baca juga: Saudi Ancam Kembangkan Senjata Nuklir untuk Balas Iran

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement