Kamis 21 Feb 2019 11:29 WIB

Tentara Rusia Dilarang Pakai Telepon Pintar Saat Bertugas

Larangan telepon bagi tentara Rusia karena khawatir media sosial ancam keamanan.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Tentara Rusia menerbangkan pesawat tanpa awak dalam latihan perang bersama Serbia
Foto: Marko Djurica/Reuters
Tentara Rusia menerbangkan pesawat tanpa awak dalam latihan perang bersama Serbia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Parlemen Rusia memilih untuk melarang tentara menggunakan telepon pintar selama bertugas. Dilansir dari BBC, Kamis (21/2) pemungutan suara di parlemen tersebut dilakukan setelah adanya kekhawatiran penggunaan media sosial dapat mengancam keamanan nasional Rusia.

Undang-undang baru ini melarang personel militer menggunakan telepon untuk mengambil foto, merekam video, dan mengakses internet. Para tentara juga dilarang menuliskan sesuatu tentang militer dan berbicara dengan jurnalis.

Baca Juga

Lebih dari 400 dari 450 anggota parlemen Rusia di House of Parliament yang mendukung undang-undang tersebut. Telepon genggam untuk keperluan mendasar seperti menelpon atau berkirim pesan masih diperbolehkan. Tapi tablet dan laptop juga akan dilarang.

Situs berita open-source Bellingcat mempublikasikan rahasia militer Rusia dengan mengakses media sosial para tentaranya, terkadang dilakukan secara real-time atau langsung. Kini undang-undang tersebut diajukan ke badan legislatif selanjut Federation Council sebelum ditandatangani Presiden Vladimir Putin. Pemerintah Rusia mengatakan langkah itu diperlukan demi melindungi informasi militer dari intelijen negara asing. 

Selama beberapa tahun terakhir unggahan tentara Rusia di media sosial membuat rahasia militer di timur Ukraina dan Suriah bocor. Hal itu terkadang bertentangan dengan pernyataan resmi pemerintah Rusia yang mengatakan mereka tidak menempatkan pasukan di sana.

Sejak 2017, tentara Rusia sudah diperingatkan untuk tidak menyebarkan informasi pribadi di internet termasuk swa-foto. Rusia bukan negara pertama yang memperkenalkan larangan ini.

Militer AS semakin waspada ketika perusahaan fitness tracking menunjukkan rute latihan personel mereka di seluruh dunia termasuk di Suriah dan Afghanistan. Tentara AS masih diperbolehkan memakai media sosial tapi tetap harus mengikuti pedoman yang sudah ditetapkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement